
IHSG 'Kebakaran', Sentimen Perang Dagang Pemicunya
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
23 March 2018 09:51

Jakarta, CNBC Indonesia - IHSG terkoreksi cukup dalam hingga 2% pada pagi ini. Tepatnya pada 09.45 WIB IHSG sudah terkoreksi 1,97% atau 123,37 poin ke 6.130,70. Sentimen paling kuat dikarenakan perang dagang antara AS dan China.
"IHSG mengikuti market global. Kemarin, Dow Jones juga turun. Saya rasa capital outflow di IDX juga masih terjadi," kata Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/3/2018).
Menurut Andry, IHSG terjadi risk off atau 'main aman' untuk menghindari risiko. Sentimen global yang menekan pasar semata-mata dari sisi perang dagang China vs AS.
"Sentimen global datang dari kekhawatiran dampak pengenaan tarif AS ke China yang akan menimbulkan perang dagang dan akhirnya juga pengaruh ke kurs," papar Andry.
"Ini lebih kepada sentimen trade war US dan China, regional melemah juga. Nikkei drop 3,3%," kata Dia.
Market melepas saham-saham blue chip yang menurut Andry, sudah untung besar. "Ini cari mana yang sudah untung besar untuk sementara dilepas dulu. Market lagi risk off," tegasnya.
Pada pukul 09.50 WIB, saham-saham yang memerah atau kebakaran tercatat HMSP (koreksi 3,57%), GGRM (koreksi 2,54%), SMGR (koreksi 2,24%), TLKM (koreksi 2,43%), UNTR (koreksi 2,22%).
Lalu harga-harga saham perbankan juga anjlok seperti saham BBRI yang anjlok 3,27%, saham BBNI yang terkoreksi 2,53% dan saham BBCA yang jatuh 2,50%.
Melemahnya saham-saham regional diperkirakan didukung dengan sentimen negatif penerapan aturan bea impor oleh Amerika Serikat (AS) terhadap produk-produk dari China.
Pada Kamis kemarin, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani kebijakan pengenaan bea impor yang menargetkan impor asal China senilai hingga US$60 miliar atau sekitar Rp 824 triliun.
(roy) Next Article Kinerja Pasar Saham Domestik Terpengaruh Wall Street
"IHSG mengikuti market global. Kemarin, Dow Jones juga turun. Saya rasa capital outflow di IDX juga masih terjadi," kata Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/3/2018).
Menurut Andry, IHSG terjadi risk off atau 'main aman' untuk menghindari risiko. Sentimen global yang menekan pasar semata-mata dari sisi perang dagang China vs AS.
"Ini lebih kepada sentimen trade war US dan China, regional melemah juga. Nikkei drop 3,3%," kata Dia.
Market melepas saham-saham blue chip yang menurut Andry, sudah untung besar. "Ini cari mana yang sudah untung besar untuk sementara dilepas dulu. Market lagi risk off," tegasnya.
Pada pukul 09.50 WIB, saham-saham yang memerah atau kebakaran tercatat HMSP (koreksi 3,57%), GGRM (koreksi 2,54%), SMGR (koreksi 2,24%), TLKM (koreksi 2,43%), UNTR (koreksi 2,22%).
Lalu harga-harga saham perbankan juga anjlok seperti saham BBRI yang anjlok 3,27%, saham BBNI yang terkoreksi 2,53% dan saham BBCA yang jatuh 2,50%.
Melemahnya saham-saham regional diperkirakan didukung dengan sentimen negatif penerapan aturan bea impor oleh Amerika Serikat (AS) terhadap produk-produk dari China.
Pada Kamis kemarin, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani kebijakan pengenaan bea impor yang menargetkan impor asal China senilai hingga US$60 miliar atau sekitar Rp 824 triliun.
(roy) Next Article Kinerja Pasar Saham Domestik Terpengaruh Wall Street
Most Popular