Rupiah Masih Tertekan, Dolar AS Intai Rp 13.800

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 March 2018 11:20
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih mengalami tekanan. Bahkan dolar AS kembali mendekati kisaran Rp 13.800.
Foto: REUTERS/Thomas White
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini masih mengalami tekanan. Bahkan dolar AS kembali diperdagangkan mendekati kisaran Rp 13.800. 

Pada Jumat (23/3/2018), rupiah dibuka melemah 0,07% terhadap dolar AS. Namun seiring perjalanan, rupiah terus melemah.  

Pada pukul 10.30 WIB, US$ 1 di pasar spot dibanderol Rp 13.785. Melemah 0,25% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya. 

Reuters
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan 7 days reverse repo rate di 4,25% menjadi salah satu faktor pemberat perjalanan rupiah. Pasalnya, ini dilakukan di tengah tren kenaikan suku bunga di beberapa negara. 

Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin, sementara Bank Sentral China (PBoC) naik 5 basis poin. Ini menyebabkan peralihan dana dari Indonesia ke luar negeri untuk mencari keuntungan. 

Kondisi ini sepertinya sudah terjadi di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun naik ke 6,84%, tertinggi sejak Oktober 2017. Kenaikan yield menandakan harga sedang turun, yang artinya tengah terjadi aksi jual. 


Namun, Maybank dalam risetnya menegaskan arus modal keluar atau capital outflow di pasar surat utang hanya fenomena temporer. Pasalnya, Maybank melihat masih ada peluang BI menaikkan suku bunga acuan pada semester II-2018. 

"Aksi jual ini sepertinya tidak akan lama. Kami memperkirakan BI bisa menaikkan suku bunga pada paruh kedua 2018, yang bisa berdampak positif bagi rupiah," sebut riset itu. 

Meski demikian, dalam jangka pendek tekanan terhadap rupiah memang tidak bisa dihindari. Selain aksi jual di pasar keuangan, faktor perang dagang AS vs China juga menjadi pemberat bagi rupiah. 


"Mungkin kita akan melihat pembalikan dana asing pada perdagangan hari ini, yang bisa menambah tekanan terhadap rupiah. Apalagi ditambah isu perang dagang, sehingga momentumnya memang sedang menurun," tulis kajian Maybank. 

Maybank memperkirakan dolar AS diperdagangkan di kisaran Rp 13,730 - 13.875 dalam jangka pendek. Jika level Rp 13.800 tertembus, maka akan menjadi titik terendah dalam 2,5 tahun terakhir.
(aji/aji) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular