Baru Tiga Bulan, Net Sell Asing Capai 50% dari Tahun Lalu

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 March 2018 08:23
Sampai dengan kemarin (21/3/2018), investor asing sudah melakukan jual bersih senilai Rp 20,11 triliun.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi jual investor asing di pasar saham tahun tampaknya sangat besar. Sampai dengan kemarin (21/3/2018), investor asing sudah melakukan jual bersih senilai Rp 20,11 triliun.

Hal ini perlu diwaspadai, karena tahun ini baru memasuki tiga bulan pertama tetapi jual bersih investor asing sudah mecapai 50% capaian tahun lalu yang sebesar Rp 39,9 triliun. Sebagian besar, aksi jual investor asing banyak terkonsentrasi pada saham-saham bank BUKU IV yang memang sudah membukukan kenaikan signifikan sepanjang tahun 2017.

Secara sektoral sepanjang tahun lalu, indeks saham sektor jasa keuangan meroket hingga 41%, mengalahkan imbal hasil 9 sektor saham lainnya. Investor asing lantas beramai-ramai merealisasikan keuntungan yang sudah didapat pada tahun lalu.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing pada tahun ini yaitu senilai Rp 5,82 triliun. Selain itu, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dilepas senilai Rp 1,59 triliun dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dilepas senilai Rp 326,18 miliar.

Selain saham-saham bank BUKU IV, investor juga banyak melepas saham-saham sektor barang konsumsi. Aksi ambil untung lagi-lagi melandasi aksi jual tersebut. Pasalnya, sepanjang tahun lalu indeks saham sektor barang konsumsi sudah naik hingga 23%, terbesar ketiga dari 10 sektor saham yang ada.

Terlebih, hingga saat ini belum ada sentimen positif yang mampu mendukung kenaikan harga saham emiten barang konsumsi lebih lanjut. Survei penjualan ritel periode Januari menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel sepanjang bulan pertama tahun ini turun sebesar 1,8% secara year-on-year (YoY). Padahal, pada periode yang sama tahun 2017, pertumbuhannya mencapai 6,3% YoY.

Kemudian, nilai Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Februari turun menjadi 122,5 dari yang sebelumnya 126,1 pada bulan Januari. Hal ini menunjukkan berkurangnya tingkat optimisme masyarakat terhadap ekonomi Indonesia.

Sepanjang tahun ini, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dilepas masing-masing senilai Rp 1,89 triliun dan Rp 621,14 miliar oleh investor asing, sementara dua saham emiten rokok yaitu PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dilepas masing-masing senilai Rp 1,87 triliun dan Rp 553,61 miliar.

Berikut 15 saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing sepanjang tahun ini.

Nilai Jual Bersih Investor Asing Capai 50% dari Tahun LaluFoto: CNBC Indonesia/Anthony Kevin

Berpotensi Lebih Besar
Saat ini, nampaknya sulit untuk kembali menarik aliran modal asing ke dalam negeri. Bahkan, bukan tidak mungkin nilainya justru akan membengkak. Pasalnya, pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve yang hasilnya diumumkan dini hari tadi telah membuat investor asing mengkalkulkasi ulang dana yang diinvestasikan di emerging market (pasar negara berkembang).

Walaupun kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini direncakan tetap 3 kali seperti target sebelumnya, the Fed kini memproyeksikan setidaknya 1 kenaikan suku bunga tambahan masing-masing pada tahun 2019 dan 2020. Akibatnya, Wall Street dibawa berakhir di zona merah. Besar kemungkinan hal tersebut akan dirasakan juga oleh pasar saham Asia, tak terkecuali Indonesia.

Sepertinya, satu-satunya cara untuk kembali menarik dana investor asing adalah melalui faktor-faktor domestik, seperti pertumbuhan ekonomi yang kencang. Pada tahun ini, pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,4%. Namun, pelaku pasar terlihat skeptis akan hal tersebut, mengingat memang target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah seringkali tak tercapai.

Kini, pemerintah harus benar-benar bekerja ekstra keras dalam mencapai target yang sudah ditetapkan, jika tak ingin dana asing terus-menerus hengkang dari pasar saham.
(hps) Next Article Analis : Net Sell Asing Hanya Bersifat Sementara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular