
Kenapa TLKM Banyak Dilepas Investor Asing?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 March 2018 16:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dalam beberapa hari terakhir tak berhenti dilepas oleh investor asing. Dalam seminggu terakhir TLKM menjadi saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing yaitu senilai Rp 951,76 miliar.
Kemudian pada hari ini, investor asing kembali melepas saham TLKM senilai Rp 78,61 miliar, lagi-lagi menjadikan TLKM saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing. Salah satu hal yang ditenggarai menyebabkan investor asing beramai-ramai melepas saham TLKM adalah kebijakan registrasi kartu prabayar.
Tim riset CNBC Indonesia sebelumnya telah melakukan kajian mengenai kebijakan ini. Hasilnya, justru TLKM relatif lebih baik dalam menghadapi kebijakan tersebut, berdasarkan dua faktor utama.
Pertama, porsi pelanggan prabayar TLKM hanya sebesar 97,6% dari total pelanggannya, lebih rendah dibandingkan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Indosat Tbk (ISAT) yang masing-masing sebesar 98,7% dan 98,8%.
TLKM pun lantas berada dalam posisi yang relatif lebih baik terhadap EXCL dan ISAT dalam menghadapi kebijakan registrasi kartu prabayar. Pasalnya, EXCL dan ISAT cenderung lebih mengandalkan pelanggan prabayar dalam kegiatan operasionalnya.
Kedua, porsi penjualan data (internet) TLKM relatif kecil jika dibandingkan total pendapatan perusahaan. Sepanjang tahun lalu, total pendapatan internet dan data selular dari TLKM adalah sebesar Rp 38 triliun atau hanya setara dengan 29,6% dari total pendapatan perusahaan yang sebesar Rp 128,3 triliun.
Perlu diingat bahwa pendapatan internet dan data selular tersebut memasukkan pendapatan dari penjualan layanan internet melalui IndiHome yang diperuntukkan untuk perumahan. Jika pendapatan dari IndiHome dikeluarkan, tentu porsinya akan semakin menciut.
Sementara untuk EXCL dan ISAT, masing-masing nilainya adalah sebesar 70% dan 46,5%. Adanya kebijakan registrasi kartu prabayar berpotensi membuat pelanggan yang suka bergonta-ganti kartu guna menikmati layanan internet murah menghentikan kegiatannya. Jika itu yang terjadi, dampaknya ke bottom line EXCL dan ISAT akan relatif lebih besar ketimbang TLKM, mengingat pendapatan mereka banyak ditopang oleh penjualan data.
Masalahnya, saham EXCL dan ISAT justru tak banyak dilepas investor asing. Dalam seminggu terakhir, jual bersih investor asing atas saham EXCL hanya sebesar Rp 26,27 juta, sementara saham ISAT bahkan tak masuk dalam daftar 30 besar saham yang dilepas investor asing.
Lantas, apa yang membuat investor asing begitu gencar melepas saham TLKM?
Kinerja Keuangan
Rilis laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu hal yang mendasari aksi jual pada saham TLKM. Sepanjang 2017, laba bersih perusahaan diketahui tumbuh sebesar 14,4% menjadi Rp 22,15 triliun, dari Rp 19,35 triliun pada tahun 2016. Pendapatan perusahaan mengalami peningkatan sebesar 10,25% menjadi Rp 128,26 triliun, dari yang sebelumnya Rp 116,33 triliun pada akhir 2016.
Namun, pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun lalu melandai dari capaian tahun 2016. Kala itu, pendapatan tumbuh sebesar 13,5%, sementara laba bersih meroket hingga 24,9%.
Sebenarnya, kinerja keuangan EXCL lebih buruk dari TLKM. Sepanjang 2017, EXCL membukukan laba bersih Rp 357,22 miliar, turun 0,08% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 375,51 miliar.
Namun, investor asing nampak maklum lantaran penurunan laba ini salah satunya disebabkan oleh aksi PHK yang merupakan one-time event semata. Selama tahun lalu, perusahaan diketahui merumahkan 200-300 pegawainya.
Beban dari aksi PHK tersebut lantas berkontribusi sebesar 40% terhadap total beban perusahaan. Kedepannya, aksi PHK tersebut diharapkan justru bisa mendorong efisiensi dan laba bersih perusahaan.
Kapitalisasi Pasar
DI sisi lain, besarnya kapitalisasi pasar TLKM berkontribusi terhadap derasnya aksi jual investor asing. Dalam beberapa waktu terakhir, IHSG telah berada dalam periode ketidakpastian, menyusul banyaknya faktor eksternal yang ikut menekan pergerakan bursa saham domestik.
Mulai dari potensi perang dagang, kenaikan suku bunga acuan the Federal Reserve, sampai dengan memanasnya tensi politik di AS, semuanya ikut menekan laju IHSG. Pada kondisi seperti ini, investor asing cenderung bermain aman dengan melepas posisinya atas saham-saham dengan kapitalisasi pasar jumbo seperti TLKM.
Sebagai catatan, kapitalisasi pasar TLKM saat ini adalah sebesar Rp 372,96 triliun, lebih besar dibandingkan EXCL dan ISAT yang masing-masing sebesar Rp 27,57 triliun dan Rp 27,12 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Saham Telkom Dilepas Asing
Kemudian pada hari ini, investor asing kembali melepas saham TLKM senilai Rp 78,61 miliar, lagi-lagi menjadikan TLKM saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing. Salah satu hal yang ditenggarai menyebabkan investor asing beramai-ramai melepas saham TLKM adalah kebijakan registrasi kartu prabayar.
Tim riset CNBC Indonesia sebelumnya telah melakukan kajian mengenai kebijakan ini. Hasilnya, justru TLKM relatif lebih baik dalam menghadapi kebijakan tersebut, berdasarkan dua faktor utama.
TLKM pun lantas berada dalam posisi yang relatif lebih baik terhadap EXCL dan ISAT dalam menghadapi kebijakan registrasi kartu prabayar. Pasalnya, EXCL dan ISAT cenderung lebih mengandalkan pelanggan prabayar dalam kegiatan operasionalnya.
Kedua, porsi penjualan data (internet) TLKM relatif kecil jika dibandingkan total pendapatan perusahaan. Sepanjang tahun lalu, total pendapatan internet dan data selular dari TLKM adalah sebesar Rp 38 triliun atau hanya setara dengan 29,6% dari total pendapatan perusahaan yang sebesar Rp 128,3 triliun.
Perlu diingat bahwa pendapatan internet dan data selular tersebut memasukkan pendapatan dari penjualan layanan internet melalui IndiHome yang diperuntukkan untuk perumahan. Jika pendapatan dari IndiHome dikeluarkan, tentu porsinya akan semakin menciut.
Sementara untuk EXCL dan ISAT, masing-masing nilainya adalah sebesar 70% dan 46,5%. Adanya kebijakan registrasi kartu prabayar berpotensi membuat pelanggan yang suka bergonta-ganti kartu guna menikmati layanan internet murah menghentikan kegiatannya. Jika itu yang terjadi, dampaknya ke bottom line EXCL dan ISAT akan relatif lebih besar ketimbang TLKM, mengingat pendapatan mereka banyak ditopang oleh penjualan data.
Masalahnya, saham EXCL dan ISAT justru tak banyak dilepas investor asing. Dalam seminggu terakhir, jual bersih investor asing atas saham EXCL hanya sebesar Rp 26,27 juta, sementara saham ISAT bahkan tak masuk dalam daftar 30 besar saham yang dilepas investor asing.
Lantas, apa yang membuat investor asing begitu gencar melepas saham TLKM?
Kinerja Keuangan
Rilis laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu hal yang mendasari aksi jual pada saham TLKM. Sepanjang 2017, laba bersih perusahaan diketahui tumbuh sebesar 14,4% menjadi Rp 22,15 triliun, dari Rp 19,35 triliun pada tahun 2016. Pendapatan perusahaan mengalami peningkatan sebesar 10,25% menjadi Rp 128,26 triliun, dari yang sebelumnya Rp 116,33 triliun pada akhir 2016.
Namun, pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun lalu melandai dari capaian tahun 2016. Kala itu, pendapatan tumbuh sebesar 13,5%, sementara laba bersih meroket hingga 24,9%.
Sebenarnya, kinerja keuangan EXCL lebih buruk dari TLKM. Sepanjang 2017, EXCL membukukan laba bersih Rp 357,22 miliar, turun 0,08% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 375,51 miliar.
Namun, investor asing nampak maklum lantaran penurunan laba ini salah satunya disebabkan oleh aksi PHK yang merupakan one-time event semata. Selama tahun lalu, perusahaan diketahui merumahkan 200-300 pegawainya.
Beban dari aksi PHK tersebut lantas berkontribusi sebesar 40% terhadap total beban perusahaan. Kedepannya, aksi PHK tersebut diharapkan justru bisa mendorong efisiensi dan laba bersih perusahaan.
Kapitalisasi Pasar
DI sisi lain, besarnya kapitalisasi pasar TLKM berkontribusi terhadap derasnya aksi jual investor asing. Dalam beberapa waktu terakhir, IHSG telah berada dalam periode ketidakpastian, menyusul banyaknya faktor eksternal yang ikut menekan pergerakan bursa saham domestik.
Mulai dari potensi perang dagang, kenaikan suku bunga acuan the Federal Reserve, sampai dengan memanasnya tensi politik di AS, semuanya ikut menekan laju IHSG. Pada kondisi seperti ini, investor asing cenderung bermain aman dengan melepas posisinya atas saham-saham dengan kapitalisasi pasar jumbo seperti TLKM.
Sebagai catatan, kapitalisasi pasar TLKM saat ini adalah sebesar Rp 372,96 triliun, lebih besar dibandingkan EXCL dan ISAT yang masing-masing sebesar Rp 27,57 triliun dan Rp 27,12 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Saham Telkom Dilepas Asing
Most Popular