
Produksi Meningkat, Laba Austindo Nusantara Tumbuh 415,34%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 March 2018 12:03

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengantongi laba bersih sepanjang 2017 lalu naik signifikan sebesar 415,34% menjadi US$ 47,42 juta atau setara dengan Rp 652,46 miliar (asumsi US$ 1 = Rp 13.759). Naik dari laba bersih tahun buku 2016 yang sebesar US$ 9,20 juta.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan perusahaan juga mengalami kenaikan menjadi sebesar US$ 161,79 juta (Rp 2,22 triliun). Pendapatan tersebut naik 20,34% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar US$ 134,44 juta.
Pendapatan perusahaan tahun ini mayoritas disumbangkan oleh pendapatan dari penjualan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan inti sawit (PK) sebesar US$ 154,74 juta dan penjualan lainnya sebesae US$ 2,29 juta. Sementara pendapatan dari konsesi jasa berkontribusi sebesar US$ 4,76 juta.
Direktur Keuangan Austindo Lucas Kurniawan mengatakan bahwa kenaikan pendapatan tahun lalu meningkat karena peningkatan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 10,1%, CPO sebesar 18,6% dan PK naik sebesar 15%.
"Kenaikan harga jual rata-rata CPO sebesar 3,7% dibanding tahun 2016 telah meningkatkan pendapatan perseroan," kata Lukas, Rabu (21/3).
Tahun ini perusahaan menargetkan produksi perusahaan dapat tumbuh 6,1% menjadi 774,560 ton untuk TBS, 4,3% jadi 210,240 ton untuk CPO dan 3,1% jadi 44.037 ton untuk PK.
Peningkatan produksi ini akan ditunjang oleh meningkatnya produksi di kebun Ketapang dan Sumatera Utara I yang masih memiliki area tumbuhan muda yang diprediksi bisa dipanen tahun ini. Selain itu, perusahaan juga tengah dalam proses peremajaan beberapa kebun yang akan membuat produksi perusahaan meningkat.
(roy/roy) Next Article 10 Saham Ini Diserok Asing Sepekan, Punya Gak Sahamnya?
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan perusahaan juga mengalami kenaikan menjadi sebesar US$ 161,79 juta (Rp 2,22 triliun). Pendapatan tersebut naik 20,34% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar US$ 134,44 juta.
"Kenaikan harga jual rata-rata CPO sebesar 3,7% dibanding tahun 2016 telah meningkatkan pendapatan perseroan," kata Lukas, Rabu (21/3).
Tahun ini perusahaan menargetkan produksi perusahaan dapat tumbuh 6,1% menjadi 774,560 ton untuk TBS, 4,3% jadi 210,240 ton untuk CPO dan 3,1% jadi 44.037 ton untuk PK.
Peningkatan produksi ini akan ditunjang oleh meningkatnya produksi di kebun Ketapang dan Sumatera Utara I yang masih memiliki area tumbuhan muda yang diprediksi bisa dipanen tahun ini. Selain itu, perusahaan juga tengah dalam proses peremajaan beberapa kebun yang akan membuat produksi perusahaan meningkat.
(roy/roy) Next Article 10 Saham Ini Diserok Asing Sepekan, Punya Gak Sahamnya?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular