
Sempat Anjlok, Bursa Eropa Ditutup Positif
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
21 March 2018 08:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Selasa (20/3/2018) waktu setempat setelah di hari sebelumnya anjlok akibat para investor yang menantikan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), yang akan menggelar rapat dewan gubernur hari Kamis waktu setempat.
Indeks London, FTSE 100, ditutup menguat 0,26% ke level 7.061,27 poin. Di zona Eropa lainnya, indeks Jerman DAX 30 Frankfurt ditutup dengan kenaikan 0,74% ke level 12.307,33 poin, dan indeks Paris, CAC 40, juga naik 0,57% ke level 5.252,43 poin.
Menguatnya bursa saham Eropa juga didukung oleh penguatan mata uang poundsterling dan euro terhadap mata uang global, termasuk dolar AS.
Penguatan poundstering terhadap mata uang global disebabkan oleh tercapainya kesepakatan dengan Uni Eropa (UE) mengenai keluarnya Inggris dari organisasi tersebut (Brexit).
Inggris tetap akan menjadi anggota UE tanpa hak suara (non-voting member) sampai akhir 2020. Kemudian disepakati pula bahwa Irlandia Utara akan tetap menjadi wilayah pabean UE. Mulusnya kesepakatan ini membuat pelaku pasar yakin bahwa Brexit tidak akan membawa dampak positif bagi perekonomian.
Oleh karena itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi 1,7% pada 2018 (naik dari perkiraan sebelumnya yaitu 1,5%) masih sangat relevan. Dengan perkembangan tersebut, pasar pun semakin yakin bahwa bank sentral Inggris (BoE) akan mulai menerapkan kebijakan moneter ketat.
Namun, investor masih tetap menantikan pertemuan The Fed yang sempat mengakibatkan bursa Eropa kompak terkoreksi.
Pada Senin (19/3/2018), FTSE 100 ditutup anjlok 1,69% menjadi 7.042,93 poin. DAX 30 Frankfurt melemah 1,39 % ke level 12.217,02 poin dan CAC 40 juga terkoreksi 1,13% menjadi 5.222,84 poin.
Jatuhnya saham-saham teknologi di Wall Street pasca skandal kebocoran data pengguna Facebook, tampaknya belum memberikan sentimen negatif bagi bursa saham Eropa pada Selasa kemarin.
(prm) Next Article Brexit Seret Turun Bursa Eropa
Indeks London, FTSE 100, ditutup menguat 0,26% ke level 7.061,27 poin. Di zona Eropa lainnya, indeks Jerman DAX 30 Frankfurt ditutup dengan kenaikan 0,74% ke level 12.307,33 poin, dan indeks Paris, CAC 40, juga naik 0,57% ke level 5.252,43 poin.
Menguatnya bursa saham Eropa juga didukung oleh penguatan mata uang poundsterling dan euro terhadap mata uang global, termasuk dolar AS.
Inggris tetap akan menjadi anggota UE tanpa hak suara (non-voting member) sampai akhir 2020. Kemudian disepakati pula bahwa Irlandia Utara akan tetap menjadi wilayah pabean UE. Mulusnya kesepakatan ini membuat pelaku pasar yakin bahwa Brexit tidak akan membawa dampak positif bagi perekonomian.
Oleh karena itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi 1,7% pada 2018 (naik dari perkiraan sebelumnya yaitu 1,5%) masih sangat relevan. Dengan perkembangan tersebut, pasar pun semakin yakin bahwa bank sentral Inggris (BoE) akan mulai menerapkan kebijakan moneter ketat.
Namun, investor masih tetap menantikan pertemuan The Fed yang sempat mengakibatkan bursa Eropa kompak terkoreksi.
Pilihan Redaksi |
Pada Senin (19/3/2018), FTSE 100 ditutup anjlok 1,69% menjadi 7.042,93 poin. DAX 30 Frankfurt melemah 1,39 % ke level 12.217,02 poin dan CAC 40 juga terkoreksi 1,13% menjadi 5.222,84 poin.
Jatuhnya saham-saham teknologi di Wall Street pasca skandal kebocoran data pengguna Facebook, tampaknya belum memberikan sentimen negatif bagi bursa saham Eropa pada Selasa kemarin.
(prm) Next Article Brexit Seret Turun Bursa Eropa
Most Popular