
Rebound Astra Mengerem Laju Pelemahan IHSG
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
20 March 2018 11:40

CNBC Indonesia, Jakarta - Beberapa saham unggulan (blue chip) bertahan di jalur hijau di tengah pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG), dipimpin saham PT Astra International Tbl (ASII) yang berupaya mengubah "keadaan buruknya" sepanjang tahun ini.
IHSG pada Selasa (20/3) pukul 11.00 anjlok sebesar -1,12% ke level 6.220,34, berbarengan dengan pelemahan mayoritas bursa di Kawasan Asia Tenggara. Indeks sektor infrastruktur memimpin pelemahan, sebesar -1,97%.
Beberapa saham unggulan pemimpin pelemahan tersebut di antaranya saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang melemah sebesar 3,14% ke Rp 3.700. Saham BUMN telekomunikasi ini menyumbang 9,9 poin koreksi ke IHSG.
Selain itu, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkoreksi 1,39% (325 poin) ke Rp 23.025 per unit, diikuti saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang turun 1,64% atau 70 poin ke level Rp 4.200. Di posisi berseberangan, saham PT Astra International Tbk (ASII) menguat 0,69% (50 poin) ke Rp 7.325 per unit.
Astra menyumbang kenaikan IHSG sebesar 2,72 poin. Berkat penguatan saham raksasa otomotif ini, indeks aneka industri sukses bertahan menjadi satu-satunya indeks sektoral yang berada di jalur hijau dengan penguatan sebesar 0,4%. Saham Astra menyumbang 80% terhadap bobot indeks sektoral tersebut.
Sepanjang tahun ini, harga saham Astra telah melemah 14,09% dari posisi pembukaan awal tahun Rp 8.300 ke posisi terendahnya pada Senin kemarin, yakni sebesar Rp 7.275 per unit. Penguatan hari ini menjadi rebound pertama saham berkode ASII tersebut dari posisi terendahnya sepanjang 2018.
"Meski kompetisi yang mengetat di pasar mobil domestik mendorong kami memangkas target pangsa pasar Astra menjadi 50%, dari 52%, pada 2018 dan 2019 dan memangkas target harga kami ke Rp 9.100, koreksi harga saham akhir-akhir ini membuka peluang kenaikan saham tersebut," tutur analis PT Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri dalam laporan riset terbarunya.
Saham lain yang kinerja fundamentalnya terkait erat dengan daya beli masyarakat juga tercatat menguat pada siang ini, yakni PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) yang naik 3,31%, atau 80 poin, ke level Rp 2.500 per unit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags) Next Article Saham ASII Terkoreksi Hari Ini, Bagaimana Prospeknya?
IHSG pada Selasa (20/3) pukul 11.00 anjlok sebesar -1,12% ke level 6.220,34, berbarengan dengan pelemahan mayoritas bursa di Kawasan Asia Tenggara. Indeks sektor infrastruktur memimpin pelemahan, sebesar -1,97%.
Beberapa saham unggulan pemimpin pelemahan tersebut di antaranya saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang melemah sebesar 3,14% ke Rp 3.700. Saham BUMN telekomunikasi ini menyumbang 9,9 poin koreksi ke IHSG.
Astra menyumbang kenaikan IHSG sebesar 2,72 poin. Berkat penguatan saham raksasa otomotif ini, indeks aneka industri sukses bertahan menjadi satu-satunya indeks sektoral yang berada di jalur hijau dengan penguatan sebesar 0,4%. Saham Astra menyumbang 80% terhadap bobot indeks sektoral tersebut.
Sepanjang tahun ini, harga saham Astra telah melemah 14,09% dari posisi pembukaan awal tahun Rp 8.300 ke posisi terendahnya pada Senin kemarin, yakni sebesar Rp 7.275 per unit. Penguatan hari ini menjadi rebound pertama saham berkode ASII tersebut dari posisi terendahnya sepanjang 2018.
"Meski kompetisi yang mengetat di pasar mobil domestik mendorong kami memangkas target pangsa pasar Astra menjadi 50%, dari 52%, pada 2018 dan 2019 dan memangkas target harga kami ke Rp 9.100, koreksi harga saham akhir-akhir ini membuka peluang kenaikan saham tersebut," tutur analis PT Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri dalam laporan riset terbarunya.
Saham lain yang kinerja fundamentalnya terkait erat dengan daya beli masyarakat juga tercatat menguat pada siang ini, yakni PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) yang naik 3,31%, atau 80 poin, ke level Rp 2.500 per unit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags) Next Article Saham ASII Terkoreksi Hari Ini, Bagaimana Prospeknya?
Most Popular