
Investasi Saham Dihindari Dalam Jangka Pendek
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
19 March 2018 15:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja pasar saham yang terpuruk belakang ini, membuat keuntungan investasi di saham hilang bahkan boleh dibilang merugi karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year to date terkoreksi 0,80%. Hal ini membuat investor menjadi kurang berminat berinvestasi di pasar saham dalam jangka pendek.
Sementara itu, menurut rilis Bursa Efek Indonesia (BEI), pada periode yang sama keuntungan investasi pada obligasi pemerintah mencapai 6,94%, keuntungan investasi emas mencapai 0,65% dan keuntungan investasi lewat deposito mencapai 5,74%.
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, keuntungan investasi lewat saham lebih rendah karena diukur dalam horizon pendek (short term) dan situasi pasar saham sedang tidak bagus. Dalam kondisi sehingga investasi melalui obligasi pemerintah, emas dan deposito menjadi lebih diminati karena lebih aman.
"Keuntungan secara year to date pada saham yang rendah tersebut dapat berubah seiring dengan menguatnya perekonomian dalam negeri. Tahun lau, keutungan investasi melalui saham mencapai 19,99% sehingga dimungkinkan akan terjadi pada akhir tahun ini. Wajar kalau misalnya saham itu terkoreksi, tetapi kalau misalnya di tahun lalu saja hampir 20% keuntungannya, sehingga dimungkinkan akhir tahun ini juga bisa", kata Alfatih.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menambahkan, isu domestik tentang kekhawatiran adanya perang dagang hingga rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat The Fed membuat investor juga khawatir untuk melakukan investasi melalui saham.
Hingga saat ini, aksi jual saham juga terus terjadi menyusul adanya beberapa sentimen negative tersebut. "Isu adanya perang dagang masih jadi alasan investor yang menjual saham-sahamnya", tambah Hans.
Sementara itu, rendahnya keuntungan investasi melalui emas dikarenakan perekonomian dalam negeri yang terus membaik. Sehingga, investor sudah mulai melirik cara investasi lainnya disaat perekonomian terpantau membaik.
Untuk itu, dalam situasi pasar saham dunia yang tidak stabil, investor juga dapat memilih alternatif investasi yang lebih menjanjikan dalam jangka pendek. Seperti deposito ataupun emas yang harganya akan terus meningkat walaupun jangka waktu investasinya lebih panjang.
(hps/hps) Next Article Baru Menjabat, Dirut Taspen Pamer Cuan Investasi di 2019
Sementara itu, menurut rilis Bursa Efek Indonesia (BEI), pada periode yang sama keuntungan investasi pada obligasi pemerintah mencapai 6,94%, keuntungan investasi emas mencapai 0,65% dan keuntungan investasi lewat deposito mencapai 5,74%.
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, keuntungan investasi lewat saham lebih rendah karena diukur dalam horizon pendek (short term) dan situasi pasar saham sedang tidak bagus. Dalam kondisi sehingga investasi melalui obligasi pemerintah, emas dan deposito menjadi lebih diminati karena lebih aman.
Hingga saat ini, aksi jual saham juga terus terjadi menyusul adanya beberapa sentimen negative tersebut. "Isu adanya perang dagang masih jadi alasan investor yang menjual saham-sahamnya", tambah Hans.
Sementara itu, rendahnya keuntungan investasi melalui emas dikarenakan perekonomian dalam negeri yang terus membaik. Sehingga, investor sudah mulai melirik cara investasi lainnya disaat perekonomian terpantau membaik.
Untuk itu, dalam situasi pasar saham dunia yang tidak stabil, investor juga dapat memilih alternatif investasi yang lebih menjanjikan dalam jangka pendek. Seperti deposito ataupun emas yang harganya akan terus meningkat walaupun jangka waktu investasinya lebih panjang.
(hps/hps) Next Article Baru Menjabat, Dirut Taspen Pamer Cuan Investasi di 2019
Most Popular