
Perdagangan Akhir Pekan Bursa Eropa Dibuka Menguat
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
16 March 2018 16:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa dibuka stagnan dan semakin menguat pada perdagangan hari ini. Investor lebih optimistis dengan perkembangan kebijakan dagang di Amerika Serikat (AS).
Indeks London, FTSE 100 dibuka stagnan ke level 7.136,23 lalu menguat hingga 0,27% ke level 19,45 poin ke level 7.159,51. Selain itu, Indeks Paris CAC 40 dibuka melemah 0,1% ke level 5.261,48 dan terus menguat hingga 0,25% atau 13,38 poin ke level 5.280,64.
Sementara bursa Jerman, yaitu Dax Frankfurt sempat mengalami masalah teknis pada pembukaan perdagangan. Namun, saat ini indeks tersebut dibuka menguat 0,37% atau 44,79 poin ke level 12.390,48.
Dipilihnya Larry Kudlow sebagai penasihat ekonomi baru Presiden AS Donald Trump, mendukung langkah AS melelui Trump dengan slogan American First . investor juga masih khawatir dengan adanya perang dagang yang akan terjadi.
Investor juga memusatkan perhatiannya pada European Central Bank (ECB) yang akan segera mengumumkan data inflasi.
Analis dari London Capital Group, Jasper Lawler mengatakan bahwa inflasi diperkirakan akan tetap rendah. "Sementara pertumbuhan ekonomi pada 2017 adalah hal yang patut dibanggakan (big story), namun pada 2018 hal tersebut mungkin tidak akan terjadi lagi", ujar Jasper.
(hps) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan
Indeks London, FTSE 100 dibuka stagnan ke level 7.136,23 lalu menguat hingga 0,27% ke level 19,45 poin ke level 7.159,51. Selain itu, Indeks Paris CAC 40 dibuka melemah 0,1% ke level 5.261,48 dan terus menguat hingga 0,25% atau 13,38 poin ke level 5.280,64.
Sementara bursa Jerman, yaitu Dax Frankfurt sempat mengalami masalah teknis pada pembukaan perdagangan. Namun, saat ini indeks tersebut dibuka menguat 0,37% atau 44,79 poin ke level 12.390,48.
Investor juga memusatkan perhatiannya pada European Central Bank (ECB) yang akan segera mengumumkan data inflasi.
Analis dari London Capital Group, Jasper Lawler mengatakan bahwa inflasi diperkirakan akan tetap rendah. "Sementara pertumbuhan ekonomi pada 2017 adalah hal yang patut dibanggakan (big story), namun pada 2018 hal tersebut mungkin tidak akan terjadi lagi", ujar Jasper.
(hps) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan
Most Popular