Dalam Sepekan Harga Minyak dan Batu Bara Tertekan

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
16 March 2018 15:00
Batu Bara
Foto: ist
Dari komoditas batu bara, harga batu bara ICE Newcastle masih menunjukkan tren penurunan sejak minggu terakhir Februari. Harga batu bara pada tanggal 15 Maret tercatat sebesar 97,85, menguat tipis 0,15% dari hari sebelimnya. Namun, apabila dibandingkan dengan harga tertinggi di tahun ini yang mencapai 109 pada tanggal 29 Januari, harga batu bara telah melemah sebesar 10,23%.
Dalam Sepekan Harga Minyak dan Batu Bara TertekanFoto: CNBC Indonesia/Raditya Hanung

Kontraksi harga batu bara memang masih didorong oleh kebijakan pemerintah China yang memperkenalkan standar energi terbarukan dan mewajibkan seluruh Produsen Pembangkit Independen China (IPPs) untuk menetapkan 15% dari total pembangkit listrik portofolio untuk energi terbarukan hingga 2020.

Konsumsi China juga diperkirakan masih melemah karena tahun lalu sudah cukup tinggi kenaikannya, ditambah pemerintah China juga akan memperbaiki masalah over-kapasitas terutama pada industri baja dan semen. Sementara itu, kekhawatiran akan masih berkembangnya perang dagang China dan AS, turut membebani harga batu bara di pekan ini.

Dari bursa domestik, beberapa saham batu bara mampu rebound setelah tertekan selama beberapa hari sebelumnya. Hingga pukul 14.15, harga saham PT PT Bumi Resources Tbk menguat 2,17% ke 282, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 0,72% ke 2.810, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) terkoreksi 0,98% ke 2.030, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 1,73% ke 26.450.

Akan tetapi, nampaknya rebound tersebut hanya dalam jangka pendek seiring masih tertekannya harga batu bara global. Indeks saham sektor pertambangan pun tercatat masih terkoreksi sebesar 0,33% hingga pukul 14.19. ** (hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular