Khawatir Perang Dagang, Bursa Saham Asia Belum Stabil

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
15 March 2018 16:45
Mayoritas bursa Asia mengalami penguatan tetapi investor masih khawatir perang dagang karena belum jelasnya arah kebijakan Gedung Putih.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Saham Asia mulai mengalami pemulihan setelah pelemahan yang terjadi selama beberapa terakhir. Namun, investor masih tetap berhati-hati terhadap dampak adanya perang dagang global yang akan terjadi.

Dilansir dari AFP, Indeks acuan Tokyo, Nikkei 225 ditutup menguat tipis 0,1% ke level 21.803,95 pada perdagangan hari ini. Disusul dengan bursa saham Hong Kong, Hang Seng yang ditutup menguat 0,3% ke level 31.541,10.

Namun penguatan bursa Hongkong tersebut, berbeda dengan bursa saham Shanghai yang ditutup melemah tipis pada penutupan perdagangan hari ini.

Indeks Shanghai Composite Index turun tipis 0,01% atau 0,27 poin ke level 3.291,11. Sedangkan bursa saham kedua China yaitu Shenzen Composite Index juga melemah turun 0,22% atau 4,10 poin ke level 1.874,41.

Ditambah dengan Bursa Sydney dan Taipei yang masing-masing melemah 0,2%, bursa saham Taipei yang melemah 0,2% ditambah dengan bursa saham Jakarta, IHSG yang terkoreksi 0,95%.

Belum stabilnya bursa saham Asia ditambah dengan kekhawatiran kebijakan jangka panjang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dengan slogan America First untuk membuat proteksionis AS.

Faktor domestik lainnya ditambah dengan rencana Donald Trump yang akan mengenakan bea masuk baru bagi barang-barang impor China seperti teknologi, telekomunikasi dan pakaian.

Hal tersebut dilakukan sebagai langkah hukuman ke China atas pencurian kekayaan intelektual yang dimiliki oleh korporasi asal AS. Berita tersebut muncul setelah redanya isu bea masuk baja dan aluminium yang dilakukan oleh Trump.

Arah kebijakan Gedung Putih

Investor kembali gelisah dengan dipecatnya Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson yang digantikan oleh Mike Pompeo. Bursa saham Asia juga sempat menguat pasca rencana Donald Trump yang dijadwalkan bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un pada akhir Mei ini.

Analis mengatakan, investor sedang mengalami kekhawatiran terhadap kebijakan Gedung Putih yang belum jelas arah kedepannya, hal tersebut dapat berdampak pada peningkatan perdagangan global ditambah dengan masalah geopolitik utama AS terutama mengenai kesepakatan nuklir Iran.

"Trump sedang melakukan bersih-bersih rumah dengan menempatkan orang yang sepemikiran dengan dirinya," ujar Chief Market Strategist AxiTrader, Greg McKenna.

Namun, bursa mayoritas bursa saham Eropa terpantau menguat pada pembukaan perdagangan hari ini. Hal tersebut karena investor masih belum khawatir terhadap penundaan yang dilakukan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) untuk membicarakan stimulus untuk keluar dari era krisis.

Indeks London, FTSE 100 menguat tipis sekitar 0,2% ke level 7.134,73.

Di zona Eropa lainnya, indeks acuan Frankfurt, DAX 30 menguat 0,4% ke level 12.284,14 poin, disusul dengan penguatan bursa saham Paris, yang juga menguat 0,4% menjadi 5.252,22 dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
(roy/roy) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular