
Menguat 0,09%, Reli Rupiah Berlanjut
Hidayat Setiaji & Gita Rosiana, CNBC Indonesia
14 March 2018 12:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah masih bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, meski relatif terbatas. Penguatan rupiah terjadi saat Bank Indonesia (BI) menyebut perkembangan kurs belum mencerminkan fundamental perekonomian nasional.
Pada Rabu (14/3/2018) pukul 12.00 WIB, dolar AS diperdagangkan di posisi Rp 13.734/US$. Menguat 0,09% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya. Pada pembukaan hari ini, dolar AS diperdagangkan di Rp 13.740/US$.
Dolar AS sendiri masih bergerak melemah. Dollar Index, yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia, melemah 0,07%. Selama sepekan terakhir, indeks ini turun 0,05%.
Sebelumnya, Analis Standard and Poor's Global Ratings Xavier Jean menyatakan bahwa Indonesia perlu mewaspadai pelemahan nilai tukar rupiah yang bisa mengarah ke Rp 15.000/US$. Level tersebut adalah ambang psikologis yang jika tertembus maka akan menyulitkan dunia usaha untuk menjalankan aktivitasnya.
BI pun kemudian menggelar jumpa pers untuk menjelaskan perkembangan nilai tukar rupiah. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Dody Zulverdi, mengatakan nilai tukar rupiah harusnya bisa lebih kuat dari posisi saat ini.
"Level sekarang menurut assessment kami bukan sesuai fundamental. Bisa menguat harusnya, sekarang sudah (menguat) tapi belum sesuai fundamental. Harus lebih kuat dari posisi sekarang," jelas Dody.
Oleh karena itu, lanjut Dody, BI tidak melihat risiko rupiah bisa melemah sampai ke Rp 15.000/US$. Fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat, dan tidak ada alasan rupiah melemah tajam.
"Pelemahan rupiah terutama terjadi karena implikasi koreksi pasar keuangan global. Tidak alasan rupiah melemah kalau melihat fundamental. Begitu kondisi global mereda rupiah membaik," tegasnya.
(aji/aji) Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer
Pada Rabu (14/3/2018) pukul 12.00 WIB, dolar AS diperdagangkan di posisi Rp 13.734/US$. Menguat 0,09% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya. Pada pembukaan hari ini, dolar AS diperdagangkan di Rp 13.740/US$.
![]() |
![]() |
BI pun kemudian menggelar jumpa pers untuk menjelaskan perkembangan nilai tukar rupiah. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Dody Zulverdi, mengatakan nilai tukar rupiah harusnya bisa lebih kuat dari posisi saat ini.
"Level sekarang menurut assessment kami bukan sesuai fundamental. Bisa menguat harusnya, sekarang sudah (menguat) tapi belum sesuai fundamental. Harus lebih kuat dari posisi sekarang," jelas Dody.
Oleh karena itu, lanjut Dody, BI tidak melihat risiko rupiah bisa melemah sampai ke Rp 15.000/US$. Fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat, dan tidak ada alasan rupiah melemah tajam.
"Pelemahan rupiah terutama terjadi karena implikasi koreksi pasar keuangan global. Tidak alasan rupiah melemah kalau melihat fundamental. Begitu kondisi global mereda rupiah membaik," tegasnya.
(aji/aji) Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular