
Rupiah Diproyeksi Rp 15.000/US$, Darmin: Yang Benar Saja
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 March 2018 12:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution angkat bicara mengenai proyeksi S&P Global Ratings terhadap nilai tukar rupiah.
Lembaga pemeringkat internasional itu memperkirakan rupiah bisa mencapai level Rp 15.000/US$, seperti yang sempat terjadi pada periode 2015 silam.
"Yang benar saja [rupiah melemah sampai Rp 15.000/US$]," kata Darmin, ketika diminta konfirmasi perihal perkiraan tersebut, Rabu (14/3/2018).
Menurut Darmin, ada beberapa faktor yang menyebabkan rupiah mengalami depresiasi. Namun, faktor terbesar dari pelemahan rupiah murni berasal dari eksternal.
"Memang kejadian di awal Januari sampai Mei pada saat dividen mau dibagi, akan ada pengaruhnya [ke nilai tukar]. Tapi sebetulnya, asal muasalnya dari luar," katanya.
Menurut dia, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari pelemahan rupiah. Sebab, nilai tukar rupiah saat ini masih dalam kondisi normal, dan tidak terlempar jauh dari fundamentalnya.
"Kalau [rupiah] terus menerus [melemah], itu baru [khawatir]. Tapi kalau cuma sebentar, kurs masih baik, IHSG masih baik, artinya belum konsisten [rupiah] memburuk," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Saat Ini Rupiah Tergantung Trump & Xi Jinping, Kok Bisa?
Lembaga pemeringkat internasional itu memperkirakan rupiah bisa mencapai level Rp 15.000/US$, seperti yang sempat terjadi pada periode 2015 silam.
"Yang benar saja [rupiah melemah sampai Rp 15.000/US$]," kata Darmin, ketika diminta konfirmasi perihal perkiraan tersebut, Rabu (14/3/2018).
"Memang kejadian di awal Januari sampai Mei pada saat dividen mau dibagi, akan ada pengaruhnya [ke nilai tukar]. Tapi sebetulnya, asal muasalnya dari luar," katanya.
Menurut dia, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari pelemahan rupiah. Sebab, nilai tukar rupiah saat ini masih dalam kondisi normal, dan tidak terlempar jauh dari fundamentalnya.
"Kalau [rupiah] terus menerus [melemah], itu baru [khawatir]. Tapi kalau cuma sebentar, kurs masih baik, IHSG masih baik, artinya belum konsisten [rupiah] memburuk," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Saat Ini Rupiah Tergantung Trump & Xi Jinping, Kok Bisa?
Most Popular