
Bukit Asam Anggarkan Belanja Modal Rp 6,55 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 March 2018 14:54

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan tahun 2018 sebesar Rp 6,55 triliun. Dana ini akan digunakan perusahaan untuk keperluan investasi.
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan perusahaan terus berfokus untuk mengembangkan pembangkit listrik yang ditujukan agar perusahaan tak hanya berfokus pada industri pertambangan batu bara saja namun juga mengembangkan pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.
"Penggunaan capex ini terbagi dua, sebesar Rp 5,12 triliun akan digunakan untuk kebutuhan investasi pengembangan perusahaan seperti pengambangan PLTU Sumsel 8 dan pengembangan jalur kereta api," kata Arviyan di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (12/3).
Sisanya sebesar Rp 1,43 triliun akan digunakan untuk kebutuhan investasi rutin.
Direktur Keuangan Bukit Asam Orias Petrus mengatakan dana belanja modal ini akan berasal dari kas internal perusahaan ditambah dengan pinjaman dari bank. Namun dia tidak merinci berapa porsi dari kedua sumber pendanaan tersebut.
Perusaahaan akan memulai pembangunan PLTU Sumsel 8 yang akan memiliki kapasitas sebesar 2x600 megawatt pada Juni 2018. Pembangunan ini akan memakan waktu selama 42 bulan dan ditargetkan commercia operating date (COD) akan dapat dilakukan pada akhir 2021 atau awal 2022.
Selain itu tahun ini perusahaan juga akan terus berfokus untuk mengembangkan jalur distribusi sehingga bisa menopang kenaikan penjualan batu bara. Tahun ini perusahaan menargetkan untuk bisa mengembangkan pelabuhan Prajen yang memiliki kapasitas angkur mencapai 10 juta ton.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan perusahaan terus berfokus untuk mengembangkan pembangkit listrik yang ditujukan agar perusahaan tak hanya berfokus pada industri pertambangan batu bara saja namun juga mengembangkan pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.
"Penggunaan capex ini terbagi dua, sebesar Rp 5,12 triliun akan digunakan untuk kebutuhan investasi pengembangan perusahaan seperti pengambangan PLTU Sumsel 8 dan pengembangan jalur kereta api," kata Arviyan di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (12/3).
Direktur Keuangan Bukit Asam Orias Petrus mengatakan dana belanja modal ini akan berasal dari kas internal perusahaan ditambah dengan pinjaman dari bank. Namun dia tidak merinci berapa porsi dari kedua sumber pendanaan tersebut.
Selain itu tahun ini perusahaan juga akan terus berfokus untuk mengembangkan jalur distribusi sehingga bisa menopang kenaikan penjualan batu bara. Tahun ini perusahaan menargetkan untuk bisa mengembangkan pelabuhan Prajen yang memiliki kapasitas angkur mencapai 10 juta ton.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular