Ini Penyebab Saham Asuransi Kurang Likuid

gita rossiana, CNBC Indonesia
12 March 2018 14:33
Tidak seperti saham dari sektor keuangan lainnya seperti perbankan dan multifinance.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Ada 14 perusahaan asuransi yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia hingga Januari 2018. Namun mayoritas pergerakan saham perusahaan asuransi tidak terlalu likuid atau jarang ditransaksikan, tidak seperti saham dari sektor keuangan lainnya seperti perbankan dan multifinance.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody A.S Dalimunthe menjelaskan, penyebab kurang likuid saham-saham asuransi karena emiten asuransi tidak memiliki rencana bisnis yang jelas dan menjanjikan seperti di industri lain. "Kalau mereka memiliki rencana bisnis yang greget mungkin (investor) bisa optimis," kata dia kepada CNBC Indonesia, Senin (12/3/2018).

Dengan melihat hal tersebut, menurut Dody belum banyak perusahaan asuransi umum yang akan kembali melantai ke bursa."Sampai sejauh ini belum ada lagi,"ungkap dia.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menambahkan perusahaan asuransi jiwa memang belum banyak yang melantai di bursa."Yang banyak adalah di asuransi umum,"jelas dia.

Agar perusahaan asuransi jiwa bisa melantai ke bursa saham, perlu ada acuan (benchmark) dari perusahaan asuransi yang sudah melantai di bursa. Namun yang bisa menjadi patokan saat ini hanya ada saham-saham asuransi umum yang harganya kurang atraktig.

Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo mengungkapkan, memang ada perusahaan asuransi umum yang melantai di bursa."Tapi sahamnya tidak aktif diperdagangkan," jelas dia.

Hal ini terjadi karena literasi dan kesadaran asuransi di Indonesia masih rendah dan bisnis asuransi yang bersifat jangka panjang. "Beberapa asuransi yang mau bursa juga batal seperti Tugu Pratama dan Jasindo,"jelas dia.
(hps) Next Article Naik 65%, Pendapatan Premi Tugu Insurance Tembus Rp 1,75 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular