Saham Bank dan Tambang Diburu Investor Asing

Houtmand P Saragih & gita rossiana, CNBC Indonesia
12 March 2018 10:33
Setelah pekan lalu, saham-saham dari kedua sub sektor tersebut dilepas investor.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing buru saham-saham bank dan tambang pada perdagangan pagi ini. Setelah pekan lalu, saham-saham dari kedua sub sektor tersebut dilepas investor.

Hingga jam 10.20 beli bersih (net buy) investor asing pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tercatat mencapai Rp 45,36 miliar, paling banyak dibeli. Harga saham BMRI naik 1,23% ke level harga Rp 8.200 per saham. Kemudian saham PT Bank Sentral Asia Tbk (BBCA) dibeli investor asing sebanyak Rp 33,79 miliar, saham BBCA naik 1,29% ke level harga Rp 23.600 per saham.

Analis PT Recapital Sekuritas Indonesia, Kiswoyo Adi Joe mengatakan di 2018 perolehan laba bank pasti akan meningkat. Pasalnya, Net Interest Margin (NIM) perbankan cukup tinggi yakni mencapai 5,32% per Desember 2017.

"NIM perbankan kita sampai di atas 3%, kalau di luar negeri susah dapat 3%," jelasnya dalam pesan singkat, Senin (12/3/2018).

Kendatipun laba tumbuh, dia tidak menampik ada bank yang tetap akan mencatat penurunan laba. Hal ini disebabkan adanya konsolidasi perbankan dalam menurunkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).

Secara umum, kinerja sepuluh bank besar pada 2017 mencatat pertumbuhan di kisaran 0,41%-49,5%. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan laba tertinggi, yakni 49,5% ke angka Rp 20,6 triliun. Sementara PT Bank Maybank Indonesia Tbk mencatat penurunan laba 7,18% ke angka Rp 1,81 triliun.

Sedangkan secara industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba bank umum hingga akhir 2017 sebesar Rp 131,16 triliun. Nilai tersebut meningkat 23,1% dibandingkan akhir 2016 yang mencapai Rp 106,54 triliun.

Saham Batu Bara

Kemudian, saham PT Barito Pacific Tbk (BRTP) yang diakumulasi investor asing senilai Rp 18,06 miliar, tetapi harga sehamnya malah turun 0,79% ke level harga Rp 2.510 per saham. Barito baru saja mengkonsolidasikan Star Energy ke dalam struktur kepemilikan sebagai anak usaha.


Saham PT Bukit Asam Tbk dibeli bersih investor asing sebanyak Rp 17,38 miliar, yang mendorong kenaikan harga 2,08% ke level Rp 17,38 miliar. Perseroan baru saja merilis kinerja laba bersih yang naik lebih dari 2 kali lipat atau 121,12% sepanjang 2017 menjadi Rp 4,47 triliun, dibandingkan laba bersih 2016 sebesar Rp 2,02 triliun.

Lalu saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dibeli investor asing sebanyak Rp 4,53 miliar. Harga saham persero naik 4,52% menjadi Rp 10.850 per saham.
(hps) Next Article 5 Hari Digembok BEI, Suspensi BGTG Dibuka & Langsung ARB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular