
Saham Bank Terkena Aksi Jual Masif, Dow Futures Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) terperosok ke zona merah pada perdagangan Senin (29/3/2021), menyusul aksi ambil untung atas saham perbankan.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah dan mengindikasikan bahwa indeks berisi 30 saham unggulan di Wall Street itu bakal melemah 150 poin di pembukaan. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 juga kompak tertekan.
Saham ViacomCBS dan Discovery kompak berbalik menguat setelah akhir pekan lalu tertimpa aksi jual masif. Keduanya diyakini terkena aksi likuidasi posisi Archegos Capital Management, sebagaimana dilaporkan oleh CNBC International.
Pada sesi pra-pembukaan, saham Discovery melompat lebih dari 4% sementara ViacomCBS lompat lebih dari 2%. Kedua saham media tersebut anjlok hingga 27% per saham akibat aksi jual Jumat pekan lalu. Di sisi lain, saham Boeing naik 2,6% setelah Southwest Airlines memesan 100 pesawat 737 Max jet dengan 30 unit di antaranya bakal tiba pada 2022.
Namun, aksi jual masif terindikasi menimpa saham perbankan di sesi pra-pembukaan. Credit Suisse drop 13% setelah mengakui terkena forced sell (jual paksa) atas posisinya di short selling (jual kosong). Goldman Sachs anjlok lebih dari 3% dan JPMorgan Chase turun 1,4% setelah imbal hasi (yield) obligasi pemerintah AS melemah tipis.
Pada Jumat pekan lalu, ketiga indeks utama bursa AS tersebut melesat, dengan reli Dow sebesar 450 poin. Indeks S&P 500 terkerek 1,7% dan menyentuh rekor tertinggi baru, sedangkan Nasdaq melompat 1,2%. Sepanjang Maret, Dow dan S&P 500 lompat masing-masing sebesar 6,9% dan 4,3%, sementara Nasdaq melemah 0,4%.
Investor memantau rencana stimulus infrastruktur Presiden AS Joe Biden yang ditambah hingga US$ 3 triliun, dan akan diumumkan detilnya dalam kunjungan kerjanya ke Pittsburgh Rabu nanti. Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki pada Minggu menyebutkan rencana itu dibagi menjadi dua: pertama, terkait infrastruktur; dan kedua, terkait layanan kesehatan.
"Pasar tak berharap terlalu tinggi pada cetak biru pajak atau infrastruktur yang tengah digodok. Di satu sisi Biden mungkin tak mendapat dukungan penuh atas semua rencananya, Kongres rasa Demokrat dan Gedung Putih SANGAT intens mengegolkan beleid substansial beberapa bulan ke depan," tutur Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Wall Street bakal libur untuk memperingati Jumat Agung. Pasar memantau data tenaga kerja Maret yang menurut dalam polling Dow Jones berujung pada estimasi 630.000 orang yang mendapat pekerjaan baru, sehingga angka pengangguran surut menjadi 6% dari semula 6,2%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 BUMN China Hengkang Dari Wall Street