
Honor Gandeng PSTN untuk Produksi Smartphone Terbaru
Monica Warezza, CNBC Indonesia
09 March 2018 21:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Vendor smartphone Honor Indonesia menggandeng PT Sat Nusapersada Tbk (PSTN) untuk merakit jajaran produk ponsel milik perseroan.
Pada tahap awal, Sat Nusapersada akan merakit tiga model ponsel terbaru Honor Indonesia mulai bulan ini dengan jumlah 10.000 unit untuk masing-masing model.
Adapun peluncuran tiga produk baru itu seiring dengan besarnya pasar ponsel di Indonesia.
Chief Executive Officer Honor Indonesia James Yang mengatakan meski saat ini sudah banyak produk telepon pintar, terutama produksi China namun pihaknya tetap optimis untuk dapat menguasai penjualan di Indonesia.
Ditargetkan dalam tiga tahun mendatang, produk ini dapat berada di posisi ketiga untuk market share Indonesia.
"Indonesia merupakan salah satu negara yang merupakan bagian dari pasar global dengan GDP yang tinggi, sehingga membuat Indonesia memiliki potensi yang besar untuk penetrasi pasar," kata James di Restoran Daun Muda, Jakarta, Jumat (9/3).
Perusahaan memfokuskan penjualan berbasis online ketimbang offline, strategi ini dianggap akan lebih efisien dan efektif ketimbang harus membuka gerai. Diakui James, saat ini pihaknya belum memiliki kerja sama dengan pihak ritel manapun untuk memperdagangkan produknya.
Sat Nusapersada sendiri merupakan perusahan yang memproduksi dan merakit sejumlah smartphone ternama dengan mitra antara lain Xiaomi, Hisense Indonesia, Teletama Artha Mandiri dan Erajaya Swasembada.
Sepanjang 2017, Sat Nusapersada membukukan laba bersih US$ 782.810 atau setara Rp 10,78 miliar. Laba itu meningkat 426,93% dari 2016 yang tercatat US$ 151.430. Pendapatan perseroan tercatat US$ 64,59 juta, tumbuh 5,23% dari sebelumnya US$ 61,38 juta.
(ray/ray) Next Article Samsung Prediksi Penjualannya Menurun di Q2-2020
Pada tahap awal, Sat Nusapersada akan merakit tiga model ponsel terbaru Honor Indonesia mulai bulan ini dengan jumlah 10.000 unit untuk masing-masing model.
Adapun peluncuran tiga produk baru itu seiring dengan besarnya pasar ponsel di Indonesia.
Chief Executive Officer Honor Indonesia James Yang mengatakan meski saat ini sudah banyak produk telepon pintar, terutama produksi China namun pihaknya tetap optimis untuk dapat menguasai penjualan di Indonesia.
"Indonesia merupakan salah satu negara yang merupakan bagian dari pasar global dengan GDP yang tinggi, sehingga membuat Indonesia memiliki potensi yang besar untuk penetrasi pasar," kata James di Restoran Daun Muda, Jakarta, Jumat (9/3).
Perusahaan memfokuskan penjualan berbasis online ketimbang offline, strategi ini dianggap akan lebih efisien dan efektif ketimbang harus membuka gerai. Diakui James, saat ini pihaknya belum memiliki kerja sama dengan pihak ritel manapun untuk memperdagangkan produknya.
Sat Nusapersada sendiri merupakan perusahan yang memproduksi dan merakit sejumlah smartphone ternama dengan mitra antara lain Xiaomi, Hisense Indonesia, Teletama Artha Mandiri dan Erajaya Swasembada.
Sepanjang 2017, Sat Nusapersada membukukan laba bersih US$ 782.810 atau setara Rp 10,78 miliar. Laba itu meningkat 426,93% dari 2016 yang tercatat US$ 151.430. Pendapatan perseroan tercatat US$ 64,59 juta, tumbuh 5,23% dari sebelumnya US$ 61,38 juta.
(ray/ray) Next Article Samsung Prediksi Penjualannya Menurun di Q2-2020
Most Popular