Hari Terakhir Pekan Ini, IHSG Terpuruk ke Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 March 2018 16:45
Tiga sektor lainnya yaitu agrikultur menguat 0,62%, industri dasar dan kimia naik 1,12%, serta properti, real estate, dan konstruksi gedung naik 0,51%.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,15% pada perdagangan terakhir di minggu ini ke level 6.433,32 poin. Tujuh sektor saham ditutup turun, dipimpin sektor aneka industri yang anjlok hingga 0,9%, sementara tiga sektor lainnya yaitu agrikultur menguat 0,62%, industri dasar dan kimia naik 1,12%, serta properti, real estate, dan konstruksi gedung naik 0,51%.

Transaksi berlangsung sepi yaitu senilai Rp 7,25 triliun dengan volume transaksi sebanyak 9,65 miliar. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 333.819 kali. Sebanyak 166 saham mencatatkan kenaikan harga, 183 saham melemah, sementara 205 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.

Koreksi IHSG terjadi ditengah mayoritas bursa saham regional yang mengakhiri hari di zona hijau: indeks Nikkei menguat 0,47%, indeks Shanghai menguat 0,58% indeks Hang Seng menguat 1,11%, indeks Strait Times menguat 0,15%, indeks Kospi menguat 1,08%, dan indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI menguat 0,23%.

Penguatan bursa saham regional dipicu oleh keputusan pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh AS yang pada akhirnya mengecualikan Kanada dan Meksiko. Sebagai catatan, Kanada dan Meksiko termasuk dalam 10 besar negara eksportir baja ke AS.

Pada sembilan bulan pertama tahun lalu, Kanada memuncaki daftar tersebut, sementara Meksiko berada di posisi 4. Namun, potensi perang dagang dalam skala global masih terbuka lebar.

Dari sisi geopolitik, pertemuan antara presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un diharapkan dapat meredakan ketegangan yang selama ini terjadi antar kedua negara. Seperti diberitakan sebelumnya, Trump dan Kim Jong-un akan bertemu paling lambat bulan Mei untuk membahas pemusnahan senjata nuklir dari Semenanjung Korea.

Koreksi IHSG pada hari ini disebabkan oleh aksi ambil untung, lantaran kemarin sudah membukukan penguatan yang cukup besar. Selain itu, harga minyak yang belum dapat menguat banyak ikut menekan harga saham-saham emiten sektor pertambangan yang sudah naik sejak awal tahun.

Saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap pelemahan IHSG diantaranya: PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 1,27%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) turun 9,31%, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 2,06%, PT Astra International Tbk (ASII) turun 0,96%, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 2,12%.

Rupiah menguat tipis sebesar 0,02% ke level Rp 13.777/dolar AS. Namun, investor asing masih mencatatkan jual bersih sebesar Rp 938,2 miliar di seluruh pasar. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 259,23 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 171,65 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 102,31 miliar), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (Rp 97,25 miliar), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk/HMSP (Rp 82,91 miliar) meurpakan saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing.

(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular