BCA Pastikan Akuisisi Dua Bank Kecil Tahun Ini
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
08 March 2018 18:19
Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Bank Central Asia (BCA) Tbk enggan berkomentar secara gamblang mengenai rencana perseroan untuk melakukan akuisisi dua bank kecil. Beberapa kali, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja melontarkan kata 'no comment' saat ditanya wartawan mengenai perihal akuisisi tersebut.
Namun demikian, setelah dipancing lebih lanjut, Jahja akhirnya mau membuka sedikit suara mengenai proses akuisisi tersebut."Yang pasti tahun ini,"ujar dia saat ditemui wartawan di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Tanpa mengungkapkan, waktu pasti mengenai akuisisi tersebut, menurut Jahja waktu pendekatannya sudah terlalu lama. Dia menyebutkan sudah empat tahun, pihaknya melakukan penjajakan mengenai proses akuisisi ini."Ibarat orang pacaran ingin segera kawin,"ujar dia.
Satu hal penting menurut dia yang patut disimak sehingga memilih tahun ini sebagai waktu yang tepat adalah karena kondisi ekonomi. Jahja menjelaskan, pergerakan kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tahun ini sudah flat alias tidak ada pergerakan yang drastis.
Sebelumnya, jumlah bank kecil yang akan diakuisisi berjumlah dua bank. "Masih terus kami lanjutkan, tetap dua bank,"ujar dia.
Alasan BCA ingin mengakuisisi bank tersebut, menurut Jahja adalah untuk mendukung Otoritas Jasa Keuangan mengurangi jumlah bank.
"Kalau bisa ada manfaat buat kami juga bagus,"ungkap dia.
Kemudian, BCA juga memiliki syarat khusus untuk bank yang diakuisisi, yakni harus memiliki modal inti di atas Rp 1 triliun atau BUKU II. Sejauh ini, pihaknya masih melirik-lirik bank yang akan diakuisisi. Jahja juga belum menyebutkan nama-nama bank yang sedang dilirik. Minimal bank BUKU II lah,"terang dia.
Kedua bank yang akan diakuisisi tersebut, menurut rencana akan dimerger menjadi satu bank di bawah BCA. Bank ini akan menjadi secondary brand dari BCA.
"Kami mau ada dua brand BCA, banknya beda segmen market yakni khusus untuk menengah ke bawah yang lebih cepat proses kreditnya,"terang dia.
Untuk mengakuisisi kedua bank tersebut, BCA menyiapkan dana sekitar Rp 4,5 triliun. Perseroan pun menjaga rasio permodalan tetap stabil sebelum melakukan akuisisi."Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) kami tetap tinggi, di kisaran 23%,"tutur dia.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Namun demikian, setelah dipancing lebih lanjut, Jahja akhirnya mau membuka sedikit suara mengenai proses akuisisi tersebut."Yang pasti tahun ini,"ujar dia saat ditemui wartawan di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Tanpa mengungkapkan, waktu pasti mengenai akuisisi tersebut, menurut Jahja waktu pendekatannya sudah terlalu lama. Dia menyebutkan sudah empat tahun, pihaknya melakukan penjajakan mengenai proses akuisisi ini."Ibarat orang pacaran ingin segera kawin,"ujar dia.
Alasan BCA ingin mengakuisisi bank tersebut, menurut Jahja adalah untuk mendukung Otoritas Jasa Keuangan mengurangi jumlah bank.
"Kalau bisa ada manfaat buat kami juga bagus,"ungkap dia.
Kemudian, BCA juga memiliki syarat khusus untuk bank yang diakuisisi, yakni harus memiliki modal inti di atas Rp 1 triliun atau BUKU II. Sejauh ini, pihaknya masih melirik-lirik bank yang akan diakuisisi. Jahja juga belum menyebutkan nama-nama bank yang sedang dilirik. Minimal bank BUKU II lah,"terang dia.
Kedua bank yang akan diakuisisi tersebut, menurut rencana akan dimerger menjadi satu bank di bawah BCA. Bank ini akan menjadi secondary brand dari BCA.
"Kami mau ada dua brand BCA, banknya beda segmen market yakni khusus untuk menengah ke bawah yang lebih cepat proses kreditnya,"terang dia.
Untuk mengakuisisi kedua bank tersebut, BCA menyiapkan dana sekitar Rp 4,5 triliun. Perseroan pun menjaga rasio permodalan tetap stabil sebelum melakukan akuisisi."Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) kami tetap tinggi, di kisaran 23%,"tutur dia.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular