Penyaluran Kredit Deras, Laba BCA 2017 Jadi Rp 23,3 Triliun

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
08 March 2018 17:55
Pada 2017 kredit korporasi BCA tumbuh paling tinggi. Naik 14,5% menjadi Rp 177,3 triliun pada akhir 2017.
Foto: CNBC Indonesia/Gita Rossiana
Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Bank Central Asia (BCA) Tbk mencatat, perolehan laba bersih hingga akhir 2017 sebesar Rp 23,3 triliun. Nilai tersebut meningkat 13,1% dibandingkan perolehan pada 2016 yang sebesar Rp 20,6 triliun.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, perolehan laba tersebut bersumber dari pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 41,8 triliun atau bertumbuh 4,1% year on year (yoy) Selain itu, ditopang pula oleh pendapatan operasional lainnya yang bertumbuh 11,55% ke angka Rp 15,1 triliun.

"Profitabilitas BCA juga didukung oleh berbagai program efisensi serta pembentukan cadangan kredit bermasalah yang lebih rendah sejalan dengan kualitas kredit yang tetap terjaga,"ujar dia saat ditemui dalam acara temu wartawan di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Dari sisi penyaluran kredit, Jahja menjelaskan, pada akhir 2017 bertumbuh 12,4% menjadi Rp 468 triliun. Hal ini ditopang oleh pertumbuhan di seluruh segmen. Kredit korporasi bertumbuh 14,5% menjadi Rp 177,3 triliun pada akhir tahun 2017.

"Pada kuartal akhir 2017, BCA melihat tingginya pencairan kredit korporasi sejalan dengan siklus peningkatan permintaan kredit pada akhir tahun. Kredit konsumer tumbuh 12,1% menjadi Rp 122,8 triliun didukung oleh produk-produk kredit konsumer yang kompetitif,"kata dia.

Pada portofolio kredit konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) meningkat 14,2% menjadi Rp 73 triliun dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) naik 10% menjadi Rp 38,3 triliun pada tahun 2017. Pada periode yang sama, outstanding kartu kredit meningkat 6,9% menjadi Rp 11,5 triliun. Sementara itu, kredit komersial dan UKM tumbuh 10,3% menjadi Rp 167,5 triliun.

Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA terjaga pada level yang relatif rendah yaitu 1,5% pada akhir tahun 2017. Total cadangan kredit yang telah dibentuk tercatat sebesar Rp 14,6 triliun, meningkat 5,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat sebesar 190,7%.
(roy/roy) Next Article 10 Saham Ini Diserok Asing Sepekan, Punya Gak Sahamnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular