Sri Mulyani Terus Waspadai Kebijakan Trump dan Powell

Arys Aditya, CNBC Indonesia
06 March 2018 19:29
Pemerintah terus memantau dinamika perekonomian global yang tengah diwarnai oleh kebijakan dagang Amerika Serikat (AS)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus memantau dinamika perekonomian global yang tengah diwarnai oleh kebijakan dagang Amerika Serikat (AS) dan tekanan terhadap mata uang negara-negara berkembang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengemukakan Pemerintah hanya fokus menjaga fundamental perekonomian nasional. Dia mengatakan pihaknya mencermati aspek-aspek yang rentan terhadap persepsi global.

"Dari sisi penerimaan kan positif, tumbuh 14%, 15% kalau tidak pakai tax amnesty. Itu lebih tinggi dibanding situasi satu atau bahkan dua tahun lalu. Jadi APBN kita positif," ungkapnya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (6/3/2018).

Menkeu menyebut inflasi juga relatif stabil dan defisit transaksi berjalan yang hanya 1,7% atau jauh lebih kecil dibandingkan ketika taper tantrum pada 2013 yang mencapai 4%. Adapun, Sri Mulyani mengatakan pemerintah dan bank sentral juga memantau secara ketat pergerakan utang korporasi.

Dia mengemukakan posisi cadangan devisa juga kokoh di kisaran US$ 130 miliar juga masih bisa menjadi bumper apabila ada kenaikan impor yang lebih cepat ketimbang ekspor.



"Kalau itu arusnya berasal dari pernyataannya Mr. Powell (Gubernur Bank Sentral The Fed) atau Presiden (AS) Trump, itu kan seluruh dunia terpengaruh, jadi kita menjaga supaya kita tidak mendapatkan sentimen yang lebih dibandingkan apa yang menjadi sentimennya yang berasal dari luar," tuturnya.
(dru) Next Article Dolar AS Tembus Rp15.200, Sri Mulyani: Lebih Lemah dari APBN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular