
Dolar AS Tembus Rp15.200, Sri Mulyani: Lebih Lemah dari APBN

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terus melemah dalam sebulan terakhir. Nilai tukar rupiah bahkan bergerak lebih lemah dibandingkan yang ditetapkan dalam asumsi makro 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan rupiah per end of periode 9 Agustus ada di posisi Rp 15.229/US$1. Mata uang Garuda secara rata-rata bergerak di posisi Rp 15.071/US$ sejak awal tahun hingga saat ini atau year to date.
"Ini memang lebih besar atau lebih lemah dibandingkan asumsi Rp 14.800/US$1," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Agustus, Jumat (11/8/2023).
Sebagai catatan,pelemahan mata uang rupiah akan berdampak besar terhadap realisasi belanja pemerintah seperti belanja susbidi BBM dan listrik.
Rupiah ditutup melemah 0,20% terhadap dolar AS di angka Rp15.210/US$1 bahkan sempat melemah hingga Rp15.235/US$1 pada perdagangan Jumat (11/8/2023). Secara mingguan, rupiah telah melemah 0,30%. Dengan demikian mata uang Garuda sudah melemah selama empat minggu berturut-turut.
Kinerja rupiah babak belur pada pekan ini. Pada Selasa (8/8/2023), rupiah bahkan ditutup di posisi Rp 15.215/US$1. Posisi tersebut adalah yang terlemah sejak 23 Maret 2023 atau empat bulan lebih.
Rupiah ditutup melemah pada hari ini setelah inflasi AS masih menunjukkan peningkatan cukup tajam. Inflasi Juli mencapai 3,2% (year on year/yoy) atau lebih tinggi dibandingkan Juni yang tercatat sebesar 3% (yoy).
Inflasi inti di luar harga komoditas energi dan pangan- mencapai 4,7% (yoy) dan 0,2% (month to month/mtm) pada Juli. Data ini menunjukkan bahwa inflasi secara tahunan, baik inti maupun umum, masih jauh berada di atas level target bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di kisaran 2%. Akibatnya, The Fed diproyeksi sulit melunak.
Suku bunga tinggi akan membuat investor lebih memilih untuk membeli aset aman dengan daya tarik lebih tinggi seperti dolar AS.
Selain inflasi AS, rupiah juga babak belur pekan ini karena meningkatnya kekhawatiran pasar setelah China mengalami deflasi serta Moody's memangkas rating perbankan AS.
(mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Segini Harga Jual Beli Kurs Rupiah di Money Changer