Bea Impor Baja Trump Bisa Berubah, Bursa Asia Bergairah
06 March 2018 15:39

Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa-bursa saham Asia membukukan reli pada penutupan perdagangan hari Selasa (6/3/2018) karena kecemasan investor akibat ancaman pengenaan bea impor baja dan aluminium Amerika Serikat (AS) mulai mereda. Investor saat ini berpendapat kebijakan Presiden Donald Trump itu tidak akan seburuk yang diperkirakan sebelumnya.
Bursa Hong Kong, Hang Seng, meroket 2,09% menjadi 30.510,73 sementara Shanghai Composite Index di China daratan naik 1% ke level 3.289,64. Nikkei 225 di Jepang menguat 1,8% ke level 21.417,76 dan indeks Kospi di Korea Selatan juga bertambah 1,53% menjadi 2.411,41.
Penguatan ini sejalan dengan Wall Street yang juga mengakhiri perdagangan hari Senin di zona hijau.
"Banyaknya respons negatif dari pelaku industri, pasar keuangan internasional, dan bahkan kemarahan dari pendukung loyal pemerintahan Trump membuat munculnya optimisme bahwa bisa saja pengecualian [pengenaan bea impor] yang signifikan akan terjadi," kata Stephen Innes, kepala perdagangan Asia Pasifik di OANDA, dilansir dari AFP.
"Investor tetap optimistis," tambahnya.
Para investor di AS mulai melihat ancaman Trump sebenarnya hanyalah alat negosiasinya setelah Presiden AS itu berkicau di Twitter bahwa Kanada dan Meksiko dapat terhindar dari penerapan tarif itu jika mereka mau bekerja sama dalam pembicaraan perumusan ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North America Free Trade Agreement/ NAFTA), dilansir dari Reuters.
(prm)
Bursa Hong Kong, Hang Seng, meroket 2,09% menjadi 30.510,73 sementara Shanghai Composite Index di China daratan naik 1% ke level 3.289,64. Nikkei 225 di Jepang menguat 1,8% ke level 21.417,76 dan indeks Kospi di Korea Selatan juga bertambah 1,53% menjadi 2.411,41.
Penguatan ini sejalan dengan Wall Street yang juga mengakhiri perdagangan hari Senin di zona hijau.
"Banyaknya respons negatif dari pelaku industri, pasar keuangan internasional, dan bahkan kemarahan dari pendukung loyal pemerintahan Trump membuat munculnya optimisme bahwa bisa saja pengecualian [pengenaan bea impor] yang signifikan akan terjadi," kata Stephen Innes, kepala perdagangan Asia Pasifik di OANDA, dilansir dari AFP.
"Investor tetap optimistis," tambahnya.
Para investor di AS mulai melihat ancaman Trump sebenarnya hanyalah alat negosiasinya setelah Presiden AS itu berkicau di Twitter bahwa Kanada dan Meksiko dapat terhindar dari penerapan tarif itu jika mereka mau bekerja sama dalam pembicaraan perumusan ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North America Free Trade Agreement/ NAFTA), dilansir dari Reuters.
Artikel Selanjutnya
Ekonomi Jepang Ambruk! Bursa Asia Bergerak Variatif
(prm)