Harga Minyak dan Emas Menguat, Batu Bara Mulai Menurun

Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
06 March 2018 13:11
Harga minyak memperpanjang tren penguatannya sepanjang Maret, seiring permintaan yang kuat serta prospek  antara OPEC dan produsen shale oil Amerika Serikat
Foto: kotkoa / Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak memperpanjang tren penguatannya sepanjang bulan Maret ini, seiring dengan prediksi permintaan yang kuat serta prospek akan adanya kontak informal antara OPEC dan produsen shale oil Amerika Serikat pada pertemuan di Houston minggu ini. Hingga pukul 12.27 WIB, harga minyak mentah jenis light sweet untuk kontrak pengiriman April 2018 tercatat sebesar US$ 62,67/barel, menguat 0,16% dari hari sebelumnya.Sementara itu, harga minyak jenis brent untuk kontrak pengiriman Mei 2018 menguat 0,15% ke US$ 65,64/barel.

Harga Minyak dan Emas Menguat, Batu Bara Mulai Menurun Foto: Raditya Hanung Prakoswa

Sumber: Reuters, diolah oleh Tim Riset CNBC Indonesia Menjelang akhir Februari lalu, harga minyak sempat tertekan menyusul produksi minyak mentah mingguan Amerika Serikat (AS) yang tercatat masih kuat di level 10,283 juta barel/hari dalam sepekan hingga 23 Februari 2018, yang merupakan rekor tertinggi dalam 2 tahun terakhir.

Namun, memasuki bulan ketiga tahun ini, harga minyak nampaknya dapat kembali pulih. Hingga tanggal 5 Maret 2018, light sweet telah menguat 1,51% month to date (MtD). Penguatan ini dipengaruhi oleh beberapa sentimen positif pada awal bulan ini.

Pertama, pada hari Senin, International Energy Agency (IEA) mengatakan bahwa permintaan minyak dunia diprediksikan terus tumbuh dalam 5 tahun ke depan, tidak seimbang dengan pasokan dari negara-negara pengekspor minyak (OPEC) akan jauh lebih lambat pertumbuhannya. IEA sendiri mengatakan bahwa AS akan memasok minyak mentah sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan permintaan minyak yang terus meningkat, mengingat bahwa produksi shale oil di AS masih terus digenjot.


Kedua, menteri OPEC, produsen shale oil AS, dan pemimpin industri minyak global lainnya, tengah berkumpul di Hoston, untuk menghadiri CERAWeek yang merupakan sebuah ajang pertemuan pelaku industri energi global. Pertemuan tersebut sudah dimulai sejak hari Senin. Pelaku pasar nampaknya berharap akan terjadinya dialog antara OPEC dan produsen shale oil AS, mengingat selama ini usaha OPEC untuk mendongkrak harga minyak global (dengan mengurangi produksi hingga akhir 2018) seolah terhambat dengan tetap kuatnya produksi di AS.

Harga Minyak dan Emas Menguat, Batu Bara Mulai Menurun Foto: Raditya Hanung Prakoswa


Dari komoditas batu bara, harga batu bara ICE Newcastle masih menunjukkan tren penurunan sejak minggu terakhir Februari. Harga batu bara sempat menunjukkan penguatan hingga US$ 105,65/ton pada tanggal 22 Februari, namun pada perdagangan tanggal 5 Maret harga batu bara sudah anjlok ke US$ 102/ton. Pada akhir pekan lalu, harga batu bara ditutup di US$ 102,9/ton, atau melemah 2,09% secara mingguan.

Harga Minyak dan Emas Menguat, Batu Bara Mulai Menurun Foto: Raditya Hanung Prakoswa


Kontraksi harga batu bara masih diperkirakan akibat kebijakan pemerintah China yang memperkenalkan standar energi terbarukan dan mewajibkan seluruh Produsen Pembangkit Independen China (IPPs) untuk menetapkan 15% dari total pembangkit listrik portofolio untuk energi terbarukan hingga 2020. Konsumsi China juga masih diperkirakan melemah karena tahun lalu sudah cukup tinggi kenaikannya, ditambah pemerintah China juga akan memperbaiki masalah over-kapasitas terutama pada industri baja dan semen.

Dari komoditas lainnya, harga emas menunjukkan tren penguatan sejak awal minggu ini, seiring dengan berkembangnya tekanan pada presiden Trump dari mitra dagang dan politik AS, terkait dengan rencana kenaikan tarif impor aluminium dan baja AS. Hingga pukul 12.12 WIB, harga emas COMEX untuk pengiriman April 2018 tercatat sudah menguat 0,3% ke US$ 1.323,9/troy ounce.

Harga Minyak dan Emas Menguat, Batu Bara Mulai Menurun Foto: Raditya Hanung Prakoswa


Penguatan emas tersebut sejalan dengan pelemahan dolar AS. Hingga tulisan ini diturunkan indeks dolar AS melemah 0,13% ke 89,966. **

(gus/gus) Next Article Siap-siap, Tahun 2021 Harga Komoditas Tambang Bakal Terbang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular