IHSG Awal Pekan Terkoreksi Seirama dengan Bursa Utama Asia

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 March 2018 16:31
Delapan sektor saham kompak ditutup melemah, dipimpin sektor industri dasar yang anjlok hingga 1,35%
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,48% pada perdagangan awal pekan ke level 6.550,59 poin. Delapan sektor saham kompak ditutup melemah, dipimpin sektor industri dasar yang anjlok hingga 1,35%. Sementara dua sektor lainnya yaitu pertambangan (+0,16%) dan aneka industri (+0,11%) berhasil menguat.

Transaksi berlangsung sepi nilai sebesar Rp 7,26 triliun. Sebanyak 151 saham ditutup menguat, 199 saham melemah, sementara 204 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.

Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham regional yang juga mengakhiri hari di zona merah. Indeks Nikkei turun 0,66%, indeks Hang Seng turun 2,28%, indeks Strait Times turun 1,05%, indeks Kospi turun 1,13%, indeks SETi (Thailand) turun 0,14%, dan indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI turun 0,72%.

Sentimen negatif bagi bursa saham regional masih datang dari ketakutan atas potensi perang dagang pasca Trump berencana mengenakan bea masuk untuk baja dan aluminium masing-masing sebesar 25% dan 10%. Kebijakan ini dikhawatirkan akan membuat negara-negara mitra dagang AS mengeluarkan kebijakan serupa sebagai aksi 'balas dendam'.

Selain itu, investor juga nampak kecewa terhadap pengumuman target pertumbuhan ekonomi China tahun ini yang dipatok di kisaran 6,5%. Walaupun target ini sama dengan yang dibuat pada tahun lalu, namun ada satu hal khusus mengapa target kali ini dapat dikatakan mengecewakan: pemerintah China dalam pernyataannya menghilangkan kemungkinan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat lebih tinggi dari perkiraan. Padahal, hal ini termasuk dalam pernyataan mereka tahun lalu.

Hal ini menandakan satu hal yaitu pemerintahan Xi Jinping akan lebih berusaha untuk menciptakan stabilitas keuangan ketimbang mendorong pertumbuhan ekonomi setinggi mungkin. Guna mewujudkan hal tersebut, defisit anggaran ditetapkan pada angka 2,6% dari PDB, lebih rendah dibandingkan defisit 2 tahun terakhir yang sebesar 3% dari PDB.

Dua indeks saham utama China yaitu indeks Shanghai dan Shenzen sempat berada dalam tekanan menyusul pengumuman tersebut, walaupun pada akhirnya berhasil menguat tipis sebesar 0,09% dan 0,04%.

Investor juga masih sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan menjelang pengumuman hasil rapat dewan gubernur the Fed pada 21 Maret mendatang waktu Indonesia.

Investor asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 1,3 triliun. PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 153,87 miliar), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk/HMSP (Rp 147,68 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 144,41 miliar), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (Rp 136,3 miliar), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 135,49 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing.

Saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap pelemahan IHSG di antaranya: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 2,95%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 1,23%, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 3,5%, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 1,47%, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) turun 2,68%.
(hps) Next Article IHSG Ditutup Melemah Tekanan Jual Ramai pada Sesi I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular