Dampak Pelemahan Rupiah Sudah Masuk Hitungan Inflasi BI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 March 2018 13:19
Dampak pelemahan rupiah terhadap angka inflasi Indonesia telah masuk ke dalam hitungan target inflasi BI tahun 2018.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia menilai gejolak nilai tukar rupiah yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga bulan depan tidak akan membuat inflasi naik tajam. Namun, bukan berarti hal ini tidak memberikan pengaruh terhadap indeks harga konsumen sama sekali.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo tak memungkiri anjloknya rupiah akan memberikan pengaruh, terutama terhadap harga bahan baku impor untuk industri.

Namun, BI menilai dampak pelemahan rupiah terhadap inflasi tidak akan sebesar yang diperkirakan. Dody menegaskan, dampak tersebut sudah masuk dalam kisaran sasaran target inflasi BI sebesar 2,5% hingga 4,5% tahun ini.

"Ini sudah masuk dalam kalkulasi BI, dan kisaran sasaran inflasi tetap pada 3,5% plus minus 1%," kata Dody, dikutip Minggu (4/3/2018).

Dody mengatakan, pelemahan rupiah memang akan membuat ongkos produksi sebagian importir meningkat. Bahkan, beberapa perusahaan yang memiliki utang luar negeri pun bisa tertekan.


Namun, hal tersebut tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap laju inflasi. Meski demikian, Dody mengatakan, pelemahan mata uang Garuda bisa berdampak cukup positif terhadap ekspor Indonesia.

"Kalau eksportir pasti senang, karena mereka lebih diuntungkan. Tapi kami melihatnya tidak akan besar," jelasnya.
(prm) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular