Pelemahan Rupiah Tidak Akan Jadi Momok Inflasi

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 March 2018 11:14
BI yakin pelemahan rupiah terhadap dolar AS hanya sementara dan tidak akan berdampak besar terhadap inflasi.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Gejolak nilai tukar rupiah yang diperkirakan beberapa ekonom masih akan berlanjut hingga rapat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, akhir Maret nanti dikhawatirkan akan memberikan dampak terhadap inflasi.

Melemahnya mata uang Garuda dapat melejitkan harga barang baku impor untuk industri, termasuk juga barang-barang konsumsi yang beredar di Indonesia.

Namun, Bank Indonesia (BI) meyakini depresiasi rupiah terhadap dolar AS hanya bersifar temporer dan tidak akan memberikan pengaruh lebih dalam terhadap laju inflasi nasional.

"Menurut saya belum akan berdampak [terhadap inflasi]. Inflasi Februari 0,17%, dan masih sejalan dengan sasaran inflasi BI di 2018, yaitu 3,5% plus minus 1%," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat yang juga calon deputi gubernur BI, Wiwiek Sisto Hidayat, kepada CNBC Indonesia, Minggu (4/3/2018).

Wiwiek mengatakan, pelemahan rupiah dalam beberapa hari terakhir murni berasal dari faktor eksternal. Secara garis besar, kata dia, kondisi perekonomian dalam negeri bukan menjadi penyebab rupiah loyo.

"Ini lebih karena reaksi terhadap pernyataan Gubernur Federal Reserve [Jerome Powell]," katanya.

Menurut Wiwiek, mata uang Garuda akan kembali ke level fundamental yang sebenarnya, ketika gejolak di eksternal berakhir. Apalagi, BI menegaskan akan tetap berada di pasar untuk melakukan stabilisasi, agar rupiah tidak terlempar jauh dari fundamentalnya.

"Sifatnya akan sementara, dan rupiah akan kembali ke posisi keseimbangannya semula," jelasnya.


Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, juga dibuka menguat terbatas pada Jumat (2/3/2018), setelah beberapa hari terakhir terdepresiasi, bahkan hampir menembus level Rp 13.800/US$.

Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Jumat (2/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.746/US$. Pada hari sebelumya, Kamis (1/2/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.793/US$.
(prm) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular