
Penguatan Dolar AS Berpeluang Tekan Pertamina
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
01 March 2018 15:36

Pada Kamis (29/2) pukul 14.00 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot menyentuh Rp 13.780/per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah 0,21% dibandingkan dengan posisi penutupan hari sebelumnya.
Pelemahan itu terjadi bahkan setelah Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi di dua pasar, yaitu valas dan surat berharga negara (SBN). Pelemahan mata uang itu tidak hanya menimpa rupiah, karena dolar AS begitu perkasa dibandingkan dengan mata uang negara-negara lainnya.
Greenback tengah memperoleh kembali momentumnya setelah pidato perdana Gubernur The Federal Reserve/The Fed, Jerome Powell. Dollar Index, yang menggambarkan posisi greenback terhadap enam mata uang mitra dagang utamanya, bergerak menguat.
Lantas, apabila dolar AS melanjutkan penguatannya, perusahaan atau industri apa yang berpotensi menjerit paling keras? CNBC Indonesia berusaha menelusurinya dengan mengacu pada nilai impor terbesar Indonesia.
Pelemahan itu terjadi bahkan setelah Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi di dua pasar, yaitu valas dan surat berharga negara (SBN). Pelemahan mata uang itu tidak hanya menimpa rupiah, karena dolar AS begitu perkasa dibandingkan dengan mata uang negara-negara lainnya.
Greenback tengah memperoleh kembali momentumnya setelah pidato perdana Gubernur The Federal Reserve/The Fed, Jerome Powell. Dollar Index, yang menggambarkan posisi greenback terhadap enam mata uang mitra dagang utamanya, bergerak menguat.
Next Page
Impor Bahan Baku Mahal
Pages
Most Popular