
Sentimen Negatif The Fed Masih Terasa, Bursa Tokyo Ikut Jatuh
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
01 March 2018 14:14

Tokyo, CNBC Indonesia - Saham-saham di bursa Jepang menutup perdagangan hari Kamis (1/3/2018) di zona merah menyusul sentimen negatif dari Wall Street akibat investor mengkhawatirkan kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang lebih cepat.
Indeks acuan Nikkei 225 terperosok 1,56% atau 343,77 poin menjadi 21.724,47 sementara indeks Topix melemah tajam 1,59% ke 1.740,2, AFP melaporkan.
Indeks-indeks utama Wall Street sebelumnya mengakhiri perdagangan hari Rabu (28/2/2018) di posisi lebih rendah sebab investor masih mengkhawatirkan arah kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve, yang cenderung hawkish.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 1,5%, S&P 500 turun 1,11%, dan Nasdaq berkurang 0,78%.
Powell berpidato di hadapan Kongres AS hari Selasa untuk kali pertama setelah menjabat sebagai pemimpin The Fed. Dalam pidatonya, Powell menyatakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu mengalami perkembangan ekonomi yang sangat positif baik dari segi inflasi, ketenagakerjaan, sampai kebijakan fiskal.
Ia juga mengatakan The Fed siap menjaga agar ekonomi AS tidak mengalami overheating.
Pasar membaca The Fed membuka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga acuan sampai empat kali dalam tahun ini dari tiga kali yang diperkirakan sebelumnya akibat ekonomi AS makin kuat.
(prm) Next Article Bursa Asia Kompak Ijo Royo-Royo, Nikkei Paling Top
Indeks acuan Nikkei 225 terperosok 1,56% atau 343,77 poin menjadi 21.724,47 sementara indeks Topix melemah tajam 1,59% ke 1.740,2, AFP melaporkan.
Indeks-indeks utama Wall Street sebelumnya mengakhiri perdagangan hari Rabu (28/2/2018) di posisi lebih rendah sebab investor masih mengkhawatirkan arah kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve, yang cenderung hawkish.
Powell berpidato di hadapan Kongres AS hari Selasa untuk kali pertama setelah menjabat sebagai pemimpin The Fed. Dalam pidatonya, Powell menyatakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu mengalami perkembangan ekonomi yang sangat positif baik dari segi inflasi, ketenagakerjaan, sampai kebijakan fiskal.
Ia juga mengatakan The Fed siap menjaga agar ekonomi AS tidak mengalami overheating.
Pasar membaca The Fed membuka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga acuan sampai empat kali dalam tahun ini dari tiga kali yang diperkirakan sebelumnya akibat ekonomi AS makin kuat.
(prm) Next Article Bursa Asia Kompak Ijo Royo-Royo, Nikkei Paling Top
Most Popular