Pidato Bos The Fed 'Rontokkan' Rupiah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 February 2018 10:33
Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini menyebutkan nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 13.707/dolar AS.
Foto: REUTERS/Beawiharta/
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan hari ini melemah cukup dalam. Penguatan dolar AS memang sulit ditahan karena greenback tengah mendapat momentum bagus. 

Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini menyebutkan nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 13.707/dolar AS. Melemah 0,42% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Rupiah mencapai titik terlemahnya sejak Mei 2016.

Foto: Reuters
Dolar AS bergerak menguat terhadap mata uang dunia, termasuk Asia. Greenback tengah memperoleh kembali momentumnya setelah pidato perdana Gubernur The Federal Reserve/The Fed, Jerome Powell. 

Mengutip Reuters, berikut perkembangan sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS:
Foto: Reuters
"The Fed akan terus menyeimbangkan antara mencegah ekonomi menjadi overheating dengan mendorong inflasi ke 2% secara berkelanjutan," kata Powell dalam pidatonya. 

Kalimat tersebut dibaca pasar bahwa kebijakan moneter The Fed akan bias ketat, karena ada kalimat "mencegah overheating". Apalagi Powell juga menegaskan perkembangan ekonomi Negeri Paman Sam semakin membaik. 

"Perkembangan yang terjadi sejak rapat Desember akan menjadi perhatian dan menjadi pijakan dalam kebijakan suku bunga yang baru. Kita melihat berbagai data, dan menurut saya akan menambah kepercayaan bahwa inflasi bergerak menuju targetnya. Kita juga melihat penguatan di berbagai sektor dan kebijakan fiskal pun semakin stimulatif," papar Powell. 

Oleh karena itu, pasar menilai ada kemungkinan suku bunga acuan akan dinaikkan sampai empat kali, melebihi perkiraan sebelumnya yaitu tiga kali. Ini membuat investor kembali enggan bermain di aset-aset berisiko seperti saham dan beralih ke instrumen aman seperti obligasi pemerintah AS dan (tentunya) greenback. 

Dolar AS pun mendapatkan suntikan tenaga. Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, masih dalam tren menguat sejak malam kemarin.

Reuters
Melihat kondisi risk on-risk off ini, volatilitas rupiah sepertinya masih akan cukup tinggi. Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengatakan rupiah akan bergejolak sampai pekan ketiga Maret, kala The Fed mengumumkan suku bunga acuan yang diperkirakan sudah mulai naik. 
(aji/wed) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular