
Ikuti Bursa Regional, IHSG Dibuka Melemah 0,35% ke 6.598,93
Roy Franedya, CNBC Indonesia
28 February 2018 09:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini dibuka melemah 0,35% ke 6.575,86, setelah ditutup menguat 0,68% ke 6.598,93.
Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melemah 0,9% jadi Rp 3.970/saham. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 0,07% ke Rp 23.400/saham. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 0,05% jadi Rp 22.000/saham.
Adapun yang menahan pelemahan IHSG agar tak jatuh lebih dalam adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang naik 0,07%, PT Matahari Departement Store Tbk (MPPA) yang naik 0,03% dan PT Bank Mandiri Tbk yang naik 0,02%.
Pelemahan IHSG seturut dengan pelemahan bursa-bursa Asia hari ini. Indeks Nikkei 225 dibuka melemah 0,43% ke 22.292,53% dan Indeks Kospi melemah 0,37%.
Sementara dinihari tadi pasar saham Wall Street ditutup melemah juga. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,16%, S&P 500 melemah 1,27%, dan Nasdaq berkurang 1,23%. Penurunan ini merupakan respon dari pidato Jerome Powell.
Pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi respon investor terhadap pernyataan gubernur baru Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell yang membuka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga acuan sampai empat kali dalam tahun ini.
Dolar AS yang bergerak menguat juga tidak kondusif bagi IHSG. Penguatan dolar AS akan berdampak kepada emiten-emiten yang banyak melakukan importasi bahan baku dan barang modal.
Aura kenaikan suku bunga global pun bisa menjadi pemberat IHSG. The Fed kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan bulan depan. Tidak hanya AS, Eropa pun sudah tidak malu-malu menyatakan soal pengetatan kebijakan moneter. Sebelumnya sejumlah negara Asia seperti China, Korea Selatan, dan Malaysia sudah terlebih dulu menaikkan suku bunga.
Saham-saham sektor keuangan sepertinya akan merasakan dampak yang paling signifikan, karena sektor ini sangat sensitif terhadap suku bunga. Sementara sektor keuangan adalah penyumbang terbesar IHSG, sehingga jika sektor ini sakit maka IHSG akan ikut tersakiti.
Sementara faktor yang mendukung IHSG untuk tetap menguat adalah kinerja korporasi. Hari ini sejumlah emiten akan mengumumkan kinerjanya yaitu RBMS, MEGA, SMBR, dan MIKA. Jika hasilnya bagus, maka akan menjadi sentimen positif bagi IHSG.
Pasar juga mencermati calon Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2018-2023. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengirimkan nama Perry Warjiyo sebagai calon tunggal Gubernur BI untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR.
Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
(roy/roy) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir
Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melemah 0,9% jadi Rp 3.970/saham. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 0,07% ke Rp 23.400/saham. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 0,05% jadi Rp 22.000/saham.
Adapun yang menahan pelemahan IHSG agar tak jatuh lebih dalam adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang naik 0,07%, PT Matahari Departement Store Tbk (MPPA) yang naik 0,03% dan PT Bank Mandiri Tbk yang naik 0,02%.
Sementara dinihari tadi pasar saham Wall Street ditutup melemah juga. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,16%, S&P 500 melemah 1,27%, dan Nasdaq berkurang 1,23%. Penurunan ini merupakan respon dari pidato Jerome Powell.
Pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi respon investor terhadap pernyataan gubernur baru Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell yang membuka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga acuan sampai empat kali dalam tahun ini.
Dolar AS yang bergerak menguat juga tidak kondusif bagi IHSG. Penguatan dolar AS akan berdampak kepada emiten-emiten yang banyak melakukan importasi bahan baku dan barang modal.
Aura kenaikan suku bunga global pun bisa menjadi pemberat IHSG. The Fed kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan bulan depan. Tidak hanya AS, Eropa pun sudah tidak malu-malu menyatakan soal pengetatan kebijakan moneter. Sebelumnya sejumlah negara Asia seperti China, Korea Selatan, dan Malaysia sudah terlebih dulu menaikkan suku bunga.
Saham-saham sektor keuangan sepertinya akan merasakan dampak yang paling signifikan, karena sektor ini sangat sensitif terhadap suku bunga. Sementara sektor keuangan adalah penyumbang terbesar IHSG, sehingga jika sektor ini sakit maka IHSG akan ikut tersakiti.
Sementara faktor yang mendukung IHSG untuk tetap menguat adalah kinerja korporasi. Hari ini sejumlah emiten akan mengumumkan kinerjanya yaitu RBMS, MEGA, SMBR, dan MIKA. Jika hasilnya bagus, maka akan menjadi sentimen positif bagi IHSG.
Pasar juga mencermati calon Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2018-2023. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengirimkan nama Perry Warjiyo sebagai calon tunggal Gubernur BI untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR.
Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) RMBS (10.00 WIB).
- RUPS MEGA (14.00 WIB).
- RUPS SMBR (14.00 WIB).
- RUPS MIKA (14.00 WIB).
- Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan sejumlah menteru Kabinet Kerja mengadakan rapat koordinasi mengenai ekspor sawit ke Eropa (16.00 WIB).
- Rilis pembacaan kedua pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV-2017 (20.30).
- Rilis data cadangan minyak AS (22.30).
(roy/roy) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir
Most Popular