Harga Nikel Rendah, Vale Rugi Rp 163,9 M di 2017

Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
27 February 2018 17:12
Vale mengalami kerugian AU$15,3 juta (Rp 163,9 miliar) sepanjang 2017. Sementara di 2016, Vale tercatat masih mencetak laba AU$632.000.
Foto: Courtesy Vale
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan kinerja keuangannya di 2017. Perusahaan tambang nikel ini mengalami kerugian AU$15,3 juta (Rp 163,9 miliar) sepanjang 2017. Sementara di 2016, Vale tercatat masih mencetak laba AU$632.000.

Harga nikel yang rendah menjadi penyebab utama kerugian yang diderita oleh Vale.


Dalam rilis resminya, Selasa (27/2/2018), hingga semester I-2017, Vale mengumumkan kerugian sebesar AU$21,5 juta. Namun, dengan
membaiknya harga nikel di kuartal III-2017, Vale pada periode itu berhasil mencetak laba AU$1,9 juta dan AU$4,4 juta di kuartal IV-2017.

Manajemen Vale menyampaikan, meskipun merugi, perusahaan ini tetap memberikan EBITDA yang positif AU$111,6 juta di 2017.

Sepanjang 2017, Vale mencatat penjualan AU$629,3 juta. Angka ini naik 8% dari penjualan di 2016 yang tercatat AU$584,1 juta. Harga realisasi rata-rata untuk penjualan nikel matte di 2017 sebesar AU$8.106, meningkat dari 2016, yaitu AU$7.396.

"Walaupun harga realisasi rata-rata nikel meningkat 10% di 2017, biaya konsumsi meningkat signifikan," kata Presiden Direktur Vale, Nico Kanter.

Biaya bahan bakar dan batu bara disebutkan meningkat masing-masing 36% dan 39%. Kedua barang konsumsi ini merupakan item biaya terbesar Vale.

"Ada juga ketidakpastian di pasar nikel dunia mengenai apakah kuota ekspor bijih Indonesia akan menambah kuota atau hanya mengganti pasokan bijih yang berkurang dari Filipina ke China," kata Nico.

Vale melaporkan adanya peningkatan beban pokok pendapatan di 2017 sebesar 13% menjadi AU$622,8 juta, dari AU$550 juta di 2016. Beban meningkat karena biaya bahan bakar, batu bara, karyawan, dan bahan pembantu.

Angka kas Vale di akhir 2017 tercatat mencapai AU$221,7 juta sementara belanja modal yang dikeluarkan pada tahun lalu mencapai AU$68,5 juta, naik dari tahun sebelumnya AU$60,6 juta.

Total produksi Vale di 2017 mencapai 76,807 metrik ton nikel dalam matte, turun 1% dari tahun sebelumnya.
(wed/prm) Next Article Setelah Freeport, Vale Indonesia Siap Divestasi Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular