Pergerakan Dolar AS Tunjukkan Investor Masih Waspada

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Dolar AS masih akan berada dalam tekanan pada perdagangan hari ini, Senin (27/02/18), khususnya terhadap mata uang utama dunia lainnya. Hal ini ditunjukkan oleh turunnya indeks dolar AS sebesar 0,14%. Euro menguat 0,17% terhadap dolar AS ke level €1,23/ dolar AS, Yen menguat 0,03%, dolar Australia menguat 0,05%, Swiss Franc menguat 0,17%, dan Poundsterling menguat 0,04%.

Namun, mata uang kawasan Asia bergerak variatif melawan greenback. Ini dapat menjadi pertanda investor belum sepenuhnya yakin penguatan bursa saham dunia dapat berlangsung lama. Terlebih, pada malam hari ini Gubernur the Federal Reserve yang baru Jerome Powell dijadwalkan untuk memberikan pidato perdananya di hadapan kongres AS.

Indikasi atas kenaikan suku bunga acuan yang lebih banyak dari 3 kali sangat berpotensi mendorong dolar AS kembali perkasa.

Selain itu, pada malam ini juga akan terdapat rilis data-data ekonomi yaitu durable goods order dan indeks keyakinan konsumen. Jika hasilnya lebih tinggi dari ekspektasi, maka langkah the Fed untuk kembali mengerek suku bunga acuannya semakin terbuka.

Baca: The Fed Yakin Inflasi dan Ekonomi AS Akan Menguat

The Fed merencanakan kenaikan suku bunga acuan sebanyak 3 kali pada tahun ini, dimana kenaikan pertama diperkirakan akan terjadi pada pertemuannnya bulan depan.

Foto: Tim Research CNBC Indonesia

(roy/roy) Next Article Mari Intip Pergerakan Rupiah Jelang Pencoblosan