
Saham Bank Mega Melesat Dekati Batas Atas Auto Rejection
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 February 2018 19:14

Jakarta, CNBC Indonesia--Saham PT Bank Mega Tbk meroket 19,7%, atau mendekati batas atas kenaikan harga hariannya (auto rejection atas sebesar 20%), menyusul kinerja keuangan positif perseroan, yang mencatatkan kenaikan laba bersih pada tahun 2017 sebesar 12,27% ke Rp 1,3 triliun.
Pada penutupan perdagangan Senin (26/2), harga saham perseroan yang berkode MEGA ini naik Rp 530 per unit ke Rp 3.220 per unit, yang merupakan level tertingginya sejak 29 Desember 2017.
Bank Mega melaporkan kenaikan pendapatan bunga sebesar 3,93% menjadi Rp 6,39 triliun, dari posisi setahun sebelumnya Rp 6,15 triliun. Pendapatan operasional lainnya menguat signifikan, sebesar 15,69%, ke Rp 2,18 triliun.
Kinerja positif tersebut ditopang oleh membaiknya kredit bermasalah (nonperforming loan/ NPL) perseroan, dengan rasio NPL kotor yang membaik dari 3,44% menjadi 2,01%. Rasio NPL neto membaik 2,59% menjadi 1,41%.
Bank Mega dijadwalkan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan RUPS luar biasa (RUPSLB) pada Rabu (28/2). RUPSLB tersebut mengagendakan perubahan susunan direksi dan juga perubahan anggaran dasar (AD) perseroan.
Sepanjang tahun berjalan, saham emiten yang dikendalikan oleh konglomerat Chairul Tanjung ini masih tertekan 3,59%. Dengan rasio harga saham terhadap laba bersih (price to earning ratio/ PE ratio) sebesar 17,25%, masih terbuka ruang penguatan saham Bank Mega karena rasio PE industri perbankan saat ini berkisar 17,7%.
(ags/ags) Next Article Bank Mega Juara 'Best Bank Buku III'
Pada penutupan perdagangan Senin (26/2), harga saham perseroan yang berkode MEGA ini naik Rp 530 per unit ke Rp 3.220 per unit, yang merupakan level tertingginya sejak 29 Desember 2017.
Bank Mega melaporkan kenaikan pendapatan bunga sebesar 3,93% menjadi Rp 6,39 triliun, dari posisi setahun sebelumnya Rp 6,15 triliun. Pendapatan operasional lainnya menguat signifikan, sebesar 15,69%, ke Rp 2,18 triliun.
Bank Mega dijadwalkan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan RUPS luar biasa (RUPSLB) pada Rabu (28/2). RUPSLB tersebut mengagendakan perubahan susunan direksi dan juga perubahan anggaran dasar (AD) perseroan.
Sepanjang tahun berjalan, saham emiten yang dikendalikan oleh konglomerat Chairul Tanjung ini masih tertekan 3,59%. Dengan rasio harga saham terhadap laba bersih (price to earning ratio/ PE ratio) sebesar 17,25%, masih terbuka ruang penguatan saham Bank Mega karena rasio PE industri perbankan saat ini berkisar 17,7%.
(ags/ags) Next Article Bank Mega Juara 'Best Bank Buku III'
Most Popular