Persiapan Panitia Jelang Pertemuan IMF-World Bank 2018

gita rossiana, CNBC Indonesia
26 February 2018 17:20
Seperti apa persiapan pemerintah Republik Indonesia sebagai tuan rumah dari acara akbar para pemimpin ekonomi dunia tersebut?
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurang dari delapan bulan acara pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank 2018 akan digelar pada 12-14 Oktober 2018. Bahkan pada 8 Oktober 2018, konferensi-konferensi pembuka sudah mulai digelar.

Lalu seperti apa persiapan pemerintah Republik Indonesia sebagai tuan rumah dari acara akbar para pemimpin ekonomi dunia tersebut?

Ketua Satuan Tugas Persiapan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 Peter Jacobs menjelaskan, acara pertemuan tahunan ini akan dilaksanakan di Bali Indonesia international Conference. Untuk memudahkan para peserta, kamar-kamar di Hotel Nusa Dua Beach dan Westin akan dipakai.

"Khusus di Westin Hotel, kamar-kamarnya akan diubah menjadi kantor dan disewakan ke para pemimpin dari 189 negara,"ujar dia saat acara Temu Media BI di Kantor BI, Jakarta, Senin (26/2/2018).

Sebanyak 3 ribu hingga 4 ribu kamar, menurut Peter sudah di-booking untuk memudahkan para peserta resmi. "Melihat banyaknya kamar yang sudah di-booking, kalau ada turis yang akan memesan kamar untuk waktu-waktu tersebut sudah tidak ada lagi, paling tinggal kamar ukuran suite,"jelas dia.

Kemudian dari sisi keamanan, pihak panitia sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait. Konteksi keamanan di sini, menurut Peter meliputi rencana kontigensi dan evakuasi dalam mengantisipasi segala kemungkinan.

Selanjutnya, dari sisi pariwisata, pemerintah tidak hanya mempersiapkan Bali sebagai tujuan wisata para peserta. Namun juga daerah lainnya seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Banyuwangi, Borobudur dan daerah lainnya sebagai tujuan wisata para peserta yang akan mengikuti konferensi akbar tersebut.

"Infrastruktur daerah wisata lain di luar Bali akan kami siapkan untuk para peserta yang akan datang," papar dia.

Jaga Stabilitas Harga

BI mengantisipasi perlehatan akbar IMF-World Bank pada Oktober mendatang tidak akan mengerek tingkat inflasi naik. Pihaknya pun akan memastikan adanya kestabilan antara permintaan dan persediaan barang yang mempengaruhi tingkat inflasi tersebut.

Peter mengungkapkan, tingkat inflasi seharusnya tidak akan naik selama acara tersebut.

"Sejauh kami bisa mengetahui berapa kebutuhan, permintaan dan pasokan," ujar Peter.

Kendati memang, Peter menilai, dari sisi tarif hotel, tiket pesawat akan cenderung meningkat sehingga bisa memberikan tekanan sendiri terhadap tingkat inflasi."Kalau dari sisi tiket pesawat, saya dengar sudah mulai naik, kalau dari kamar hotel jelas sudah naik," kata dia.

Sementara dari sisi komoditas seperti sayur, cabai dan lainnya, menurut Peter masih bisa diantisipasi. Pasalnya, pemerintah akan mendatangkan pasokan dari daerah lain."Mungkin memang akan sedikit masalah dari sisi transportasi dalam mengangkut barang," jelas dia.

Mendatangkan komoditas dari daerah lain ini, lanjut Peter juga bisa menjadi strategi agar pemerintah tidak mengimpor barang selama acara berlangsung."Pasokan sangat kami perhatikan supaya tidak menyebabkan kenaikan harga," urai dia.
(dru) Next Article Perputaran Uang Selama Acara IMF di Bali Bisa Tembus Rp 1,3 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular