Perputaran Uang Selama Acara IMF di Bali Bisa Tembus Rp 1,3 T

gita rossiana, CNBC Indonesia
26 February 2018 16:42
Nilai perputaran uang selama perlehatan pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali bisa Capai US$ 100 Juta
Foto: Ist/bi.go.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memprediksi nilai perputaran uang selama perlehatan pertemuan tahunan IMF-World Bank, yakni 8-18 Oktober 2018 mencapai US$ 100 juta atau Rp 1,3 triliun. Nilai tersebut bukan merupakan nilai maksimal karena belum menghitung potensi perputaran uang lainnya.

Kepala Satuan Tugas Persiapan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 Peter Jacobs menjelaskan, jumlah partisipan resmi yang akan mengikuti acara tersebut mencapai 3.000-4.000 orang. Selain, itu ada pula investor yang jumlahnya mencapai 5.000 orang dan pihak-pihak lainnya sehingga jumlahnya bisa mencapai 15 ribu orang.

"Sebelumnya di Washington, partisipan yang hadir bisa mencapai 12.000 orang. Di Bali jumlahnya bisa lebih banyak lagi, karena mereka juga membawa keluarga," ungkap dia dalam acara temu media di Kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (26/2/2018).

Para peserta tersebut, menurut Peter akan menghabiskan uang untuk membayar biaya kamar hotel, biaya makan-minum dan biaya-biaya lainnya. "Angka US$ 100 juta merupakan angka minimal karena belum terjadi kemudian ada dampak multiplier," ujar dia.

Di luar perlehatan acara, Peter mengungkapkan, pihaknya belum bisa menghitung investasinya. Pasalnya, akan ada potensi investasi baik dari sisi portofolio ataupun foreign direct investment (FDI) yang akan masuk, penambahan turis yang akan kembali mendatangi Bali dan daerah-daerah wisata lain.


Melihat potensi-potensi tersebut, pemerintah dan masyarakat menurut Peter harus bisa memanfaatkan dengan baik. Hal ini dikarenakan tidak setiap tahun Indonesia bisa mengumpulkan 189 pemimpin negara di Bali sehingga sudah seharusnya Indonesia bisa menunjukkan perekonomian Indonesia yang stabil dan terus bertumbuh.

"Ini momentum yang luar biasa, dunia bisa datang ke Indonesia, tinggal apa yang mau kita lakukan untuk memanfaatkan itu untuk memperkenalkan Indonesia," papar dia.
(dru) Next Article BI Ramal Suku Bunga Fed Turun di Semester II-2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular