
40% Surat Utang RI Dikuasai Asing, Capai Rp 856 T
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
23 February 2018 07:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Surat Berharga Negara (SBN) sudah dikuasai oleh investor asing hingga 40% dari total penerbitan pemerintah hingga 21 Februari 2018 kemarin. Sebanyak Rp 856,26 triliun surat utang negara tercatat dipegang oleh investor asing.
Mengutip data Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Jumat (23/2/2018), total surat berharga negara yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 2.118,84 triliun. Adapun Rp 856,26 dipegang oleh non-resident (pihak asing).
BI selalu mewanti-wanti pemerintah, besarnya kepemilikan SBN oleh investor asing ini bisa membuat nilai tukar bergejolak jika ada pembalikan modal atau capital reversal.
Kepemilikan investor asing di pasar SBN sepanjang 2017 sudah tumbuh sekitar 2,98% dibandingkan dengan pencapaian akhir 2016. Pada akhir 2017 kemarin, kepemikan asing di SBN tercatat 37,86% naik tipis dibandingkan Desember 2016 yang 37,55%.
Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menyebut sampai dengan 21 Februari 2018 masih terjadi inflow atau arus modal masuk ke pasar SBN.
"Inflow dari awal tahun 2018 sampai 21 Februari 2018 mencapai Rp 20,1 triliun," katanya.
Sementara dari sisi yield atau imbal hasil, untuk tenor 10 tahun SBN Rupiah naik tajam dari 6,75% menjadi 6,81% di 22 Februari kemarin.
(prm) Next Article Fundamental Kuat, Namun RI Harus Waspadai Pembalikan Modal
Mengutip data Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Jumat (23/2/2018), total surat berharga negara yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 2.118,84 triliun. Adapun Rp 856,26 dipegang oleh non-resident (pihak asing).
BI selalu mewanti-wanti pemerintah, besarnya kepemilikan SBN oleh investor asing ini bisa membuat nilai tukar bergejolak jika ada pembalikan modal atau capital reversal.
Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menyebut sampai dengan 21 Februari 2018 masih terjadi inflow atau arus modal masuk ke pasar SBN.
"Inflow dari awal tahun 2018 sampai 21 Februari 2018 mencapai Rp 20,1 triliun," katanya.
Sementara dari sisi yield atau imbal hasil, untuk tenor 10 tahun SBN Rupiah naik tajam dari 6,75% menjadi 6,81% di 22 Februari kemarin.
(prm) Next Article Fundamental Kuat, Namun RI Harus Waspadai Pembalikan Modal
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular