Pemerintah Tunjuk Citi dan HSBC Jadi Arranger Global Sukuk

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 February 2018 16:22
Pemerintah telah menunjuk arranger untuk penerbitan surat utang valas syariah atau sukuk global bond.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah menunjuk arranger untuk penerbitan surat utang valas syariah atau sukuk global bond. Melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Global Medium Term Notes, pemerintah menunjuk dua di antaranya sebagai arranger yakni Citi dan HSBC.

"Sukuk global berjalan sekarang. (Arranger) Di antaranya Citi dan HSBC, " kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) yang baru, Luky Alfirman kepada CNBC di Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Pemerintah memang berencana menerbitkan SBN Valas di semester I. Adapun rinciannya yakni SUN USD dan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) Global Medium Term Notes di triwulan I-2018. Kemudian, Samurai Bonds (JPY) dan SUN Dual Currencies di triwulan II-2018.

Tahun 2017, pemerintah menerbitkan Sukuk Global di pasar internasional sebesar US$ 3 miliar yang terdiri dari US$ 1,0 miliar untuk tenor 5 tahun dan US$ 2,0 miliar untuk tenor 10 tahun. Sukuk Global ini diterbitkan oleh Pemerintah melalui Perusahaan penerbit SBSN Indonesia lll, sebuah badan hukum yang dibentuk oleh Pemerintah Republik Indonesia khusus untuk melakukan penerbitan SBSN.

Masih tahun 2017, pemerintah menunjuk Joint Lead Managers dan Bookrunners antara lain Deutsche Bank, HSBC, Mandiri Securities, National Bank of Abu Dhabi, dan Standard Chartered Bank. Sedangkan Co-Managers untuk transaksi ini adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Luky menambahkan, saat ini memang pemerintah terus memonitor secara ketat terkait apa yang terjadi di luar negeri. Hal ini seiring dengan timing kapan pemerintah akan menerbitkan surat utang denominasi valas.

"Mengantisipasi juga kenaikan Fed Fund Rate (suku bunga acuan AS). Kami lebih banyak issuing bond di semester I-2018," tambah Luky.


(dru) Next Article Pemerintah akan Tambah Utang Lagi Rp 2 T dari Sukuk Tabungan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular