
Strategi Rizal Ramli untuk Dongkrak PDB 10% dan Jadi Presiden
Arys Aditya, CNBC Indonesia
22 February 2018 16:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Rizal Ramli nampaknya serius dengan pernyataannya bahwa Ia bisa membawa Indonesia menikmati laju pertumbuhan ekonomi hingga 10% apabila dirinya menjadi Presiden.
Dia memaparkan pemerintah saat ini keliru dalam menerapkan langkah menarik investor asing untuk berinvestasi sehingga mengerek pertumbuhan meningkat.
"Sequencesnya salah. Kalau sekarang pemerintah banyak mengajak investor ke sini investasi, mereka hanya akan masuk ke pasar saham. Sebagian besar yang masuk itu hot money," ungkapnya dalam sebuah diskusi, Kamis (22/2/2018).
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman ini memaparkan, semestinya pemerintah fokus menggenjot ekonomi domestik hingga ke level 7% untuk menyaingi negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Filipina.
"Bos-bos di New York, London, akan mikir 'Ngapain kita ke Indonesia? Tumbuh cuma 5%, mending kita ke Vietnam, Filipina, bisa 7%'. Jadi langkahnya harus dibalik, genjot dulu di dalam negeri," ungkap Rizal.
Namun, Rizal enggan memaparkan strateginya untuk mendorong ekonomi Indonesia tumbuh ke level 7% dari posisi saat ini di kisaran 5%. "Nanti pada waktunya kita akan sampaikan," ungkapnya.
Sebelumnya, Rizal yakin bisa membawa Indonesia mencapai pertumbuhan di level 10% apabila dirinya menjadi Presiden. Menurutnya, era Presiden Soeharto sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah sistem neoliberal ala Bank Dunia. Padahal, tuturnya, ada alternatif sistem yang tersedia, seperti yang dilakukan oleh China dan Vietnam.
"Mungkin kelihatannya ribet ya, pertumbuhan bisa 10%, kemiskinan dan kesenjangan turun. Tapi saya bilang tidak. Solusinya, Rizal Ramli jadi Presiden," sesumbar Rizal.
Untuk diketahui, BPS merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2017 dan keseluruhan tahun 2017. Pertumbuhan ekonomi Triwulan IV-2017 tercatat 5,19% dan sepanjang tahun 2017 tercatat 5,07%.
(dru) Next Article Rizal Ramli: Pertumbuhan Ekonomi Bisa 10% Jika Saya Presiden
Dia memaparkan pemerintah saat ini keliru dalam menerapkan langkah menarik investor asing untuk berinvestasi sehingga mengerek pertumbuhan meningkat.
"Sequencesnya salah. Kalau sekarang pemerintah banyak mengajak investor ke sini investasi, mereka hanya akan masuk ke pasar saham. Sebagian besar yang masuk itu hot money," ungkapnya dalam sebuah diskusi, Kamis (22/2/2018).
"Bos-bos di New York, London, akan mikir 'Ngapain kita ke Indonesia? Tumbuh cuma 5%, mending kita ke Vietnam, Filipina, bisa 7%'. Jadi langkahnya harus dibalik, genjot dulu di dalam negeri," ungkap Rizal.
Namun, Rizal enggan memaparkan strateginya untuk mendorong ekonomi Indonesia tumbuh ke level 7% dari posisi saat ini di kisaran 5%. "Nanti pada waktunya kita akan sampaikan," ungkapnya.
Sebelumnya, Rizal yakin bisa membawa Indonesia mencapai pertumbuhan di level 10% apabila dirinya menjadi Presiden. Menurutnya, era Presiden Soeharto sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah sistem neoliberal ala Bank Dunia. Padahal, tuturnya, ada alternatif sistem yang tersedia, seperti yang dilakukan oleh China dan Vietnam.
"Mungkin kelihatannya ribet ya, pertumbuhan bisa 10%, kemiskinan dan kesenjangan turun. Tapi saya bilang tidak. Solusinya, Rizal Ramli jadi Presiden," sesumbar Rizal.
Untuk diketahui, BPS merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2017 dan keseluruhan tahun 2017. Pertumbuhan ekonomi Triwulan IV-2017 tercatat 5,19% dan sepanjang tahun 2017 tercatat 5,07%.
(dru) Next Article Rizal Ramli: Pertumbuhan Ekonomi Bisa 10% Jika Saya Presiden
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular