Dalam Setahun Harga Saham Grup Lippo Anjlok Dalam

Anthony Kevin & Monica Waraze, CNBC Indonesia
22 February 2018 12:05
Sektor bisnis yang digeluti Grup Lippo belum berkembang dengan baik.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham perusahaan-perusahaan yang berada dalam naungan Grup Lippo terkoreksi dalam. Dalam 1 tahun terakhir sampai dengan penutupan transaksi kemarin (21/2/2018), mayoritas saham-saham tersebut memberikan imbal hasil negatif.

Kondisi terparah dialami saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang anjlok hingga 63,35%.
Foto: CNBC Indonesia

Foto: CNBC Indonesia

Sentimen sektoral kurang menggembirakan

Memang, sektor-sektor yang merupakan bisnis utama perusahaan milik Grup Lippo seperti properti dan ritel menunjukkan performa yang kurang baik pada tahun lalu.

Penjualan properti misalnya, walaupun dinilai sudah membaik, belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan jangka panjang. “Penjualan properti belum menunjukkan pemulihan jangka panjang, walaupun sudah lebih baik dari sebelumnya”, jelas Fahressi Fahalmesta, analis dari Ciptadana Sekuritas Asia kepada CNBC Indonesia, Rabu (21/2/2018).

Hal yang sama juga terjadi pada sektor ritel. Sepanjang tahun lalu, daya beli masyarakat Indonesia tercatat melemah signifikan, terdampak dari kenaikan harga barang-barang yang diatur oleh pemerintah seperti tarif listrik serta biaya administrasi STNK & BPKB.

Secara kumulatif sepanjang tahun 2017, penjualan ritel hanya tipis sebesar 2,9%, jauh melambat dibandingkan capaian tahun 2016 yang mampu tumbuh hingga 11%.

Bahkan, survei penjualan eceran periode Desember 2017 yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) memproyeksikan penjualan dalam 3 bulan ke depan (sampai dengan Maret) akan menurun. Hal ini tercermin dari indeks ekspektasi penjualan periode 3 bulan yang turun menjadi 118,7, dari 134,6 pada bulan November. Sementara untuk indeks penjualan periode 6 bulan (sampai dengan Juni), nilainya turun menjadi 149, dari yang sebelumnya 151.

Melemahnya ekspektasi penjualan salah satunya disebabkan oleh tekanan harga yang tinggi. Pada Desember 2017, indeks ekspektasi harga umum periode 3 bulan naik menjadi 158,2, dari yang sebelumnya 152,8.

Penurunan peringkat surat utang ikut mempengaruhi

Sentimen negatif lainnya bagi harga saham Grup Lippo juga datang dari diturunkannya peringkat surat utang LPKR oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings. Minggu lalu, Fitch menurunkan peringkat jangka panjang perusahaan menjadi B+, dari yang sebelumnya BB-.

Melansir rilis resmi dari Fitch Ratings, hal tersebut didasari oleh keputusan LPKR untuk melakukan divestasi saham yang besar dari proyek unggulan Meikarta, yang dimiliki perusahaan melalui 54% kepemilikan terhadap anak perusahaannya, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Keputusan ini dinilai akan menurunkan arus kas (cash flow) secara signifikan yang didapat dari penjualan properti.

(roy/roy) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular