Sempat Menguat, IHSG Akhirnya Terkoreksi Mengikuti Regional

Houtmand P Saragih & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 February 2018 09:09
saat pembukaan IHSG langsung menguat tipis 0,04% ke level 6.646,29 poin
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka menguat berlawanan dengan bursa saham global dan regional. Saat pembukaan IHSG langsung menguat tipis 0,04% ke level 6.646,29 poin, sebelum akhirnya terkoreksi 0,15% ke level 6.633,80 poin.

Pada perdagangan hari ini, pernyataan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) yang menegaskan rencana kenaikan suku bunga acuan, akan menjadi sentimen utama perdagangan saham hari ini. Pernyataan The Fed tersebut menjadi pemicu koreksi bursa utama Asia pagi ini.

Bursa saham Jepang masih terkoreksi, dimana indeks Nikkei turun 1,37%, indeks Kospi turun 0,56%, indeks Hang Seng turun 1,54%, dan indeks Strait Time turun 0,90%.

Dari Wall Street, bursa saham Negeri Paman Sam kembali terkoreksi merespons rilis minutes meeting (risalah) rapat The Fed membuat pasar semakin yakin bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga, yang menyebabkan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS naik ke level tertinggi dalam empat tahun.
 
Indeks Dow Jones turun 0,67% ke 24.797,78 poin. Sementara S&P 500 terkoreksi 0,55% menjadi 2.701,33 poin dan Nasdaq melemah 0,22% ke 7.218,23 poin.

Investor, terutama asing, mungkin agak sulit diharapkan mendukung penguatan IHSG karena perhatian mereka tengah tertuju ke pasar obligasi AS. Meskipun pada perdagangan kemarin tercatat melakukan akumulasi beli bersih Rp 79,02 miliar.
 
Nilai tukar dolar AS semakin perkasa setelah pengumuman minutes meeting The Fed. Dollar Index, yang menggambarkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, menguat sampai 0,43% ke 90,09. Greenback memang membutuhkan kenaikan suku bunga sebagai pijakan penguatan.
 
Harga komoditas juga mungkin belum menjadi sentimen positif bagi IHSG. Seiring penguatan greenback, harga minyak dunia cenderung turun meski. Begitu pula dengan harga komoditas lainnya.
 
Moratorium terhadap proyek-proyek elevated (layang) juga sepertinya masih membebani IHSG. Kebijakan ini memang tidak akan berlangsung lama, tetapi cukup untuk membuat kontraktor proyek merugi hingga miliaran rupiah.
 
Potensi ambil untung atau profit taking juga masih menjadi risiko yang perlu diwaspadai. Meski kemarin terkoreksi, IHSG masih menguat 0,57% sepanjang Februari dan 4,53% sejak awal tahun. Masih ada selisih keuntungan yang bisa dicairkan investor kapan saja.
 
Sementara yang bisa mendukung IHSG untuk rebound adalah harapan akan adanya aksi borong. Pelemahan IHSG dalam beberapa hari terakhir menyebabkan penurunan harga aset, sehingga mungkin saja menarik bagi investor.
 
Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
  • Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) UNIT (09.00 WIB).
  • RUPSLB BINA (10.00 WIB).
  • Rilis estimasi kedua pertumbuhan ekonomi Inggris kuartal 4 2017 (16.30).
  • Rilis minutes of meeting bank sentral Eropa (19.30).
  • Rilis cadangan minyak AS (23.00).

(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular