Jangka Pendek Saham Konstruksi Masih Sulit Rebound

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 February 2018 14:34
Ini membuat saham-saham emiten konstruksi makin sulit bangkit dari keterpurukan.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia – Insiden kecelakaan kerja yang dialami PT Waskita Karya Tbk (WSKT), robohnya bekisting pier head proyek tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) semakin membebani laju harga saham-saham emiten konstruksi. Ini membuat saham-saham emiten konstruksi makin sulit bangkit dari keterpurukan.

Pada 2017, pelaku pasar banyak merekomendasikan saham-saham emiten konstruksi karena mengerjakan proyek infrastruktur pemerintah. Namun harga saham dari sub sektor konstruksi malah melempem sepanjang 2017.

Tercatat, indeks saham sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan melemah sebesar 4,31% pada tahun lalu. Saham-saham di sub-sektor konstruksi bangunan pun kompak melemah: WSKT turun 13,33%, WIKA turun 34,32%, dan ADHI turun 9,38%.

Tidak hanya saham WSKT yang mengalami koreksi, saham BUMN karya lainnya seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ikut tertekan. Pada perdagangan hari ini, ketiga saham perusahaan tetap diperdagangkan melemah, bahkan cenderung lebih dalam dari kemarin: WSKT turun 3,28%, WIKA turun 1,52%, dan ADHI turun 2,38%.

Takut Macet
Anjloknya saham-saham emiten konstruksi tidak lepas dari ketakutan pelaku pasar bahwa pemerintah tidak bisa melunasi pembayaran-pembayaran proyek tepat waktu. Terlebih, pendapatan dari perusahaan-perusahaan konstruksi banyak didominasi oleh piutang. Artinya, sebenarnya uang belum mereka terima pada saat itu, melainkan baru akan dibayar di masa mendatang.

Sembilan bulan pertama tahun lalu misalnya, lebih dari separuh kenaikan pendapatan ketiga perusahaan disumbang oleh piutang. Bahkan, porsinya mencapai 98% untuk WIKA.

Saham Konstruksi KFoto: CNBC Indonesia
Ketakutan pelaku pasar atas tersendatnya pembayaran dari pemerintah bukan tanpa alasan. Pasalnya, sudah menjadi hal yang lazim bahwa penerimaan dan belanja negara tidak mencapai target awal. Selepas pemberlakuan program pengampunan pajak (tax amnesty) yang diklaim akan mampu meningkatkan penerimaan pajak, penerimaan negara pun tetap tak mencapai target.

Saham Konstruksi KFoto: CNBC Indonesia

Kini, para investor berharap penghentian sementara (moratorium) atas pembangunan proyek infrastruktur layang tidak berlangsung lama. Jika pembangunan infrastruktur tak kunjung dilanjutkan, bukan tidak mungkin kinerja keuangan ketiga BUMN karya akan mendapat tekanan. Performa harga sahamnya pun akan kembali mengecewakan.

TIM RISET CNBC

(hps/hps) Next Article Saham BUMN Konstruksi Menguat, Ada Apa? 

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular