Internasional

Pajak Jual Beli Rumah Naik, Saham Properti Singapura Anjlok

Market - Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 February 2018 13:35
Kenaikan pajak jual beli rumah mewah di Singapura picu penurunan saham-saham perusahaan properti Foto: The Straits Times
Singapura, CNBC Indonesia –  Saham-saham perusahaan properti Singapura anjlok setelah pemerintah menaikkan pajak pembelian rumah dengan harga lebih dari SG$1 juta (Rp 10,3 miliar) pada hari Selasa (20/2/2018) ketika sektor properti mulai membaik setelah alami pelemahan dalam empat tahun terakhir.

Saham UOL Group dan City Developments turun lebih dari 2% di sesi awal perdagangan, menandai penurunan terbesarnya di indeks acuan Straits Times Index. Saham CapitaLand, perusahaan pengembang terbesar di Singapura, turun untuk pertama kalinya sepekan ini.


Dilansir dari The Straits Times, pemerintah mengatakan akan menaikkan biaya materai pembelian senilai lebih dari S$1 juta, dari 3% menjadi 4%. Langkah ini diterapkan setelah harga rumah mengalami peningkatan di dua kuartal terakhir setelah sebelumnya mengalami penurunan empat tahun terakhir.

Morgan Stanley, dalam catatan riset kepada kliennya, mengatakan kenaikan pajak itu tidak cukup untuk memperlambat laju kenaikan harga rumah.

“Namun, kenaikan ini dapat membebani kinerja saham perusahaan pengembang Singapura dalam waktu dekat,” tulis Morgan Stanley.

Christine Li, direktur penelitian Cushman & Wakefield, mengatakan pemerintah telah memperhitungkan kenaikan permbelian rumah dengan sangat baik di tengah meningkatnya minat di pasar properti, karena diperkirakan harga dan jumlah transaksi akan kembali normal setelah Tahun Baru Imlek.

“Kenaikan efektif [penerapan tarif bea materia baru] terhadap pendapatan pajak cukup sedikit. Dengan demikian, kebijakan ini diterapkan lebih sebagai penenang pasar properti yang memanas,” ujarnya.

Li memperkirakan kenaikan tersebut akan berdampak lebih besar pada properti yang sangat mewah, di mana kenaikan biaya materai bagi pembeli rumah seharga $10 juta akan naik sekitar 90 basis poin menjadi 3,8%.

Perusahaan pengembang Singapura terus membeli lahan secara agresif karena meningkatnya penjualan dan harga apartemen menandai akhir dari perlambatan ekonomi. Namun, bank sentral memperingatkan meningkatnya jumlah properti yang tak berpenghuni dan turunnya pertumbuhan populasi kemungkinan akan menghambat pemulihan di sektor properti perumahan.

Min Chow Sai, analis di Nomura, dalam catatannya tanggal 19 Februari, mengatakan hasil penjualan apartemen dari perusahaan pengembang secara keseluruhan di dua bulan awal 2018 mencapai lebih dari S$3,1 miliar, hampir dua kali lipat dari total penjualan S$1,66 miliar di periode yang sama di 2007.

Li mengatakan penjualan perusahaan pengembang akan mengalami penurunan jika harga rumah terus melonjak, yang diperkirakan bisa mencapai ratusan juta dolar Singapura.

Dalam sebuah wawancara minggu lalu, Lim Ming Yan, chief executive di CapitaLand, mengatakan harga rumah mungkin akan naik sampai 10% tahun ini.
Artikel Selanjutnya

RI-Singapura Sepakat Pangkas Pajak Royalti & Pajak Atas Laba


(prm)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading