Dolar AS Terus Melemah, Ini Obatnya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 February 2018 11:05
Padahal, greenback punya pijakan untuk menguat yaitu kenaikan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah Negeri Paman Sam.
Foto: Freepik
Jakarta , CNBC Indonesia – Dolar Amerika Serikat (AS) masih melanjutkan tren penurunan. Padahal, greenback punya pijakan untuk menguat yaitu kenaikan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah Negeri Paman Sam.

Mengutip Reuters, Jumat (16/2/2018), Dollar Index saat ini berada di posisi 88,57 atau turun 0,03%. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index sudah melemah 2,07% dan selama 2018 penurunannya mencapai 3,87%. 

Biasanya, pergerakan dolar AS searah dengan yield obligasi pemerintah. Ketika yield naik, maka dolar AS akan menguat dan begitu pula sebaliknya.

Dolar AS Terus Melemah, Ini ObatnyaReuters
Yield obligasi merupakan salah satu indikator ekspektasi terhadap arah perekonomian. Oleh karena itu, mata uang biasanya mengikuti ke mana arah pergerakan yield dan hubungannya sangat dekat. Kenaikan yield pasti diikuti apresiasi kurs, begitu pula sebaliknya. 

Namun di AS, terlihat dua sejoli ini mulai berjalan masing-masing pada pertengahan Desember 2017. Yield terus menanjak, meninggalkan dolar AS yang justru semakin terpuruk. 

Apa penyebabnya? Salah satu yang bisa menjelaskan situasi ini adalah ketidakseimbangan yang menyebabkan membanjirnya likuiditas. Ekonomi Negeri Paman Sam tengah melaju kencang, tetapi suku bunga masih relatif rendah.

Dolar AS Terus Melemah, Ini ObatnyaReuters
Saat ini, suku bunga acuan The Federal Reserve Fund Rate ada di 1,5%. Suku bunga tersebut termasuk rendah melihat kondisi ekonomi AS yang sekarang. 

Misalnya berkaca pada kondisi 2001. Saat itu pertumbuhan ekonomi AS tercatat 1%, inflasi 1,6%, dan pengangguran 6%. Tapi suku bunga acuan pada akhir tahun adalah 1,75%. 

Pada 2017, ekonomi AS tumbuh 2,1%. Inflasi AS juga tercatat 2,1% dan angka pengangguran 4,1%. Rasanya suku bunga acuan 1,5% memang sudah relevan.

Ditambah lagi pemerintah AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump gencar memberikan stimulus ke perekonomian. Harga uang jadi terlalu murah di tengah mesin ekonomi yang mulai panas.

Dolar AS Terus Melemah, Ini ObatnyaReuters
Oleh karena itu, mau tidak mau dan suka tidak suka kenaikan suku bunga sudah menjadi kewajiban bagi AS. Suku bunga bertugas untuk “menjangkar” laju perekonomian agar tidak terlalu cepat dan membuat pasar kembali menginjak bumi. 

Kenaikan suku bunga bisa menyelamatkan dolar AS. Saat suku bunga naik, maka tekanan inflasi diharapkan mereda dan membuat mata uang terapresiasi. Jadi, obat bagi pelemahan dolar AS memang kenaikan suku bunga.

(aji/aji) Next Article Ini Kejutan Baru The Fed Soal Suku Bunga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular