Bos BI Pede Rupiah Bakal Perkasa, Ini Ternyata Pemicunya!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
17 July 2024 15:15
Karyawan menghitung uang di tempat penukaran uang di money Changer Valuta Artha Mas, Mall Ambasador, Kuningan, Jakarta, (21/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Karyawan menghitung uang di tempat penukaran uang di money Changer Valuta Artha Mas, Mall Ambasador, Kuningan, Jakarta, (21/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meyakini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan menguat dalam waktu dekat.

Ini disebabkan oleh kemungkinan semakin cepatnya potensi bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuannya pada 2024.

"Kalau seperti itu, membuka peluang rupiah akan lebih menguatkan, akan lebih stabil setidaknya, dengan probabilitas Fed Fund Rate yang lebih maju," ucap Perry.

Perry mengatakan, kemungkinan terbaru turunnya suku bunga acuan The Fed, yakni Fed Fund Rate, akan terjadi pada November 2024.

"Fed Fund Rate dengan data-data terakhir yang kami lihat, kenapa kami sampaikan yang semula Fed Fund Rate itu kami perkirakan baru turun Desember itu ada probabilitas yang makin besar bisa maju ke November," ungkapnya.

Ia mengakui, sebetulnya beberapa pelaku pasar keuangan memang ada yang memperkirakan Fed Fund Rate akan mulai turun pada September. Tapi ia belum berani memasang proyeksi tersebut.

"Kami belum berani bilang maju September meskipun pasar ada yang perkirakan masih September. Tapi kami perkirakan yang terkini nih ini ada probabilitas Fed Fund Rate turun di November. Pasar itu biasanya bereaksi sebelumnya," tutur Perry.

Sebagaimana diketahui Fed Fund Rate saat ini di level 5,25-5,50%. Dengan kemungkinan turun pada November maka akan membuat tingkat suku bunga acuan di AS turun dan membuat aliran modal asing kembali menuju ke pasar ekonomi berkembang.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah dibuka menguat jelang pengumuman suku bunga Bank Indonesia.

Mengutip data Refinitiv pada perdagangan Rabu (17/7/2024) nilai tukar rupiah tercatat Rp16.130/US$, menguat 0,28% dibandingkan posisi sebelumnya.

Sementara itu, saat ini per pukul 14.56 WIB pergerakan rupiah semakin menguat hingga ke level Rp 16.095/US$ atau menguat hingga 0,49% dari posisi pembukaan perdagangan pagi tadi.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Anjlok buat Money Changer Antre, Segini Harga Jualnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular