
Investasi di Go-Jek Jadi Nilai Tambah Bisnis Otomotif Astra
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
12 February 2018 17:19

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra International Tbk (ASII) mengegaskan kerjasama dengan Go-Jek diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi lini bisnis otomotif dan mobilitas. Astra menilai Go-Jek merupakan patner bisnis strategis untuk mempercepat kompetensi digital.
Head of Corporate Communications Boy Kelana menyampaikan belum bisa memberikan secara rinci bentuk kerjasama yang terjalin antara kedua entitas tersebut. “Go-Jek adalah perusahaan konsumen mobile, yang berbasis pada permintaan transportasi sekaligus perusahaan platform pembayaran terkemuka di Indonesia. Astra juga berharap kolaborasi ini dapat menciptakan nilai tambah bagi bisnis Astra yang telah berjalan, sekaligus mempercepat kompetensi digital Astra,” kata Boy, Senin (12/2/2018), kepada CNBC Indonesia melalui layanan pesanan instan.
Saat ditanya, apakah Go-Jek akan diwajibkan membeli kendaraan yang diproduksi Astra, Boy tidak ingin menjelaskan. “Baru signing hari ini, masih perlu waktu utk mendiskusikan bersama kolaborasi ini kedepannya,” ujar Boy.
Sebelumnya diberitakan, Astra resmi jadi salah satu investor di Go-Jek. Pengumuman suntikan modal ini dilakukan di Hotel Fairmont Senayan. Konferensi pers ini dihadiri oleh Direksi Astra Internasional, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Pendiri Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim. Nilai suntikan dana US$150 juta atau mendekati Rp 2 triliun.
"Go-Jek punya sekitar 600.000 driver dan 600.000 pengemudi sepeda motor. Astra tiap tahun menjual 4 juta sepeda motor dengan 75% pangsa pasar, mungkin akan garap pasar Papua bareng karena Go-Jek belum masuk Papua," ujar Direktur Utama Astra Internasional, Prijono Sugiarto.
Prijono mengatakan investasi tersebut merupakan suatu proses pendekatan jangka panjang. Beberapa tahun lalu, Go-Jek datang ke Astra dan manajemen melihat potensi Go-Jek. Manajemen akhirnya berembuk untuk memastikan waktu yang tempat untuk masuk.
“Kami emang sudah kepincut dan observe apa yg terjadi di Go-Jek ini. Kebetulan Nadiem (Pendiri Go-Jek) juga menawarkan kolaborasi yang sesuai dengan benang merah,” ujarnya Prijono, di Fairmonut Hotel, Senin (12/2/2018).

Pendiri dan CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim menambahkan Astra merupakan salah satu perusahaan lokal Indonesia yang terbesar dan sepertinya menjadi pioner untuk memberikan pernyataan kesungguhan ekonomi digital dan sumber pertumbuhan utama Indonesia.
(hps/hps) Next Article Suntik Go-Jek Rp 2 T, Saham Astra Sempat Menguat 1,22%
Head of Corporate Communications Boy Kelana menyampaikan belum bisa memberikan secara rinci bentuk kerjasama yang terjalin antara kedua entitas tersebut. “Go-Jek adalah perusahaan konsumen mobile, yang berbasis pada permintaan transportasi sekaligus perusahaan platform pembayaran terkemuka di Indonesia. Astra juga berharap kolaborasi ini dapat menciptakan nilai tambah bagi bisnis Astra yang telah berjalan, sekaligus mempercepat kompetensi digital Astra,” kata Boy, Senin (12/2/2018), kepada CNBC Indonesia melalui layanan pesanan instan.
Saat ditanya, apakah Go-Jek akan diwajibkan membeli kendaraan yang diproduksi Astra, Boy tidak ingin menjelaskan. “Baru signing hari ini, masih perlu waktu utk mendiskusikan bersama kolaborasi ini kedepannya,” ujar Boy.
"Go-Jek punya sekitar 600.000 driver dan 600.000 pengemudi sepeda motor. Astra tiap tahun menjual 4 juta sepeda motor dengan 75% pangsa pasar, mungkin akan garap pasar Papua bareng karena Go-Jek belum masuk Papua," ujar Direktur Utama Astra Internasional, Prijono Sugiarto.
Prijono mengatakan investasi tersebut merupakan suatu proses pendekatan jangka panjang. Beberapa tahun lalu, Go-Jek datang ke Astra dan manajemen melihat potensi Go-Jek. Manajemen akhirnya berembuk untuk memastikan waktu yang tempat untuk masuk.
“Kami emang sudah kepincut dan observe apa yg terjadi di Go-Jek ini. Kebetulan Nadiem (Pendiri Go-Jek) juga menawarkan kolaborasi yang sesuai dengan benang merah,” ujarnya Prijono, di Fairmonut Hotel, Senin (12/2/2018).

Pendiri dan CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim menambahkan Astra merupakan salah satu perusahaan lokal Indonesia yang terbesar dan sepertinya menjadi pioner untuk memberikan pernyataan kesungguhan ekonomi digital dan sumber pertumbuhan utama Indonesia.
(hps/hps) Next Article Suntik Go-Jek Rp 2 T, Saham Astra Sempat Menguat 1,22%
Most Popular