
Tiga Anak Tutup, TPS Food Jalin Kerja Sama dengan BUMN
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
09 February 2018 16:00

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) jalin kerja sama dengan PT Pertani (Persero) Tbk guna mempertahankan bisnis beras perseroan. Dalam kerja sama ini Pertani akan berperan sebagai penyedia bahan baku sekaligus pembeli produk akhir hasil olahan perseroan.
Hal ini dilakukan perseroan setelah tiga anak usahanya yang bergerak di bisnis beras berhenti beroperasi sejak 1 Desember 2017. Ketiga anak usaha itu ialah PT Indo Beras Unggul (IBU), PT Jatisari Srirejeki, dan PT Sukses Abadi Karya Inti.
Berdasarkan keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, penghentian operasional tiga anak usaha itu disebabkan hitungan usaha yang tak lagi memungkinkan.
Kerja sama ini dilakukan juga sebagai usaha untuk memperbaiki kinerja perseroan sembari menunggu proses divestasi anak usaha PT Indo Beras Unggul dan juga guna melunasi kewajiban kepada pemegang obligasi dan sukuk ijarah perseroan yang akan jatuh tempo tahun ini senilai Rp 897,4 miliar.
Bisnis TPS Food memang jadi cukup terganggu setelah bisnis beras yang digeluti perseroan sudah tak lagi menghasilkan. Sampai kuartal III-2017 total beban jangka pendek perseroan mencapai Rp 3,6 triliun dengan utang lancar atas liabilitas jangka panjang sebesar Rp 980 miliar, termasuk Rp 597,6 miliar utang obligasi, dan Rp 299,8 miliar utang sukuk Ijarah. Selain itu, perseroan juga memiliki Rp 2,1 triliun utang jangka pendek ke perbankan.
(roy/roy) Next Article Laba Astra Drop 8% di Q1, Pizza Hut Tegaskan Tak Ada PHK
Hal ini dilakukan perseroan setelah tiga anak usahanya yang bergerak di bisnis beras berhenti beroperasi sejak 1 Desember 2017. Ketiga anak usaha itu ialah PT Indo Beras Unggul (IBU), PT Jatisari Srirejeki, dan PT Sukses Abadi Karya Inti.
Berdasarkan keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, penghentian operasional tiga anak usaha itu disebabkan hitungan usaha yang tak lagi memungkinkan.
Bisnis TPS Food memang jadi cukup terganggu setelah bisnis beras yang digeluti perseroan sudah tak lagi menghasilkan. Sampai kuartal III-2017 total beban jangka pendek perseroan mencapai Rp 3,6 triliun dengan utang lancar atas liabilitas jangka panjang sebesar Rp 980 miliar, termasuk Rp 597,6 miliar utang obligasi, dan Rp 299,8 miliar utang sukuk Ijarah. Selain itu, perseroan juga memiliki Rp 2,1 triliun utang jangka pendek ke perbankan.
(roy/roy) Next Article Laba Astra Drop 8% di Q1, Pizza Hut Tegaskan Tak Ada PHK
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular