
Tiga Pilar Rencanakan Perpanjang Jatuh Tempo Obligasi
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
09 February 2018 15:16

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berencana mengajukan perpanjangan masa jatuh tempo obligasi dan sukuk Rp 900 miliar, yang diterbitkan perseroan pada 2013.
Berdasarkan laporan keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, TPS Food menjelaskan kini perseroan tengah melakukan komunikasi dengan pemegarng obligasi TPS Food I Tahun 2013 dan Sukuk Ijarah TPS Food I 2013 mengenai rencana tersebut. Perseroan mengatakan mengenai pelunasaan obligasi dan sukuk tersebut akan ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) pada 7 Maret 2018.
Rencana tersebut berimbas pada penurunan peringkat sukuk perseroan oleh Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menjadi idBB+ dari sebelumnya idA-. Untuk itu perseroan telah menjaminkan entitas anak usahanya PT Sukses Abadi Karya Inti (SAKTI) guna membayar 40% dari sisa imbalan ijarah.
Adapun, sampai kuartal III-2017 total beban jangka pendek perseroan mencapai Rp 3,6 triliun dengan utang lancar atas liabilitas jangka panjang sebesar Rp 980 miliar, termasuk Rp 597,6 miliar utang obligasi dan Rp 299,8 miliar utang sukuk Ijarah. Selain itu, perseroan juga memiliki Rp 2,1 triliun utang jangka pendek ke perbankan.
Bisnis TPS Food memang jadi cukup terganggu setelah bisnis beras yang digeluti perseroan sudah tak lagi menghasilkan. Tiga anak perseroan sudah tidak beroperasi sejak 1 Desember 2017. Selain itu, perseroan juga tengah menyiapkan divestasi salah satu entitas anak usaha di bisnis beras yaitu PT Indo Beras Unggul (IBU).
(roy/roy) Next Article Ini Penampakan 5 Emiten yang Sahamnya Liar, Masuk Radar BEI
Berdasarkan laporan keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, TPS Food menjelaskan kini perseroan tengah melakukan komunikasi dengan pemegarng obligasi TPS Food I Tahun 2013 dan Sukuk Ijarah TPS Food I 2013 mengenai rencana tersebut. Perseroan mengatakan mengenai pelunasaan obligasi dan sukuk tersebut akan ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) pada 7 Maret 2018.
Rencana tersebut berimbas pada penurunan peringkat sukuk perseroan oleh Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menjadi idBB+ dari sebelumnya idA-. Untuk itu perseroan telah menjaminkan entitas anak usahanya PT Sukses Abadi Karya Inti (SAKTI) guna membayar 40% dari sisa imbalan ijarah.
Bisnis TPS Food memang jadi cukup terganggu setelah bisnis beras yang digeluti perseroan sudah tak lagi menghasilkan. Tiga anak perseroan sudah tidak beroperasi sejak 1 Desember 2017. Selain itu, perseroan juga tengah menyiapkan divestasi salah satu entitas anak usaha di bisnis beras yaitu PT Indo Beras Unggul (IBU).
(roy/roy) Next Article Ini Penampakan 5 Emiten yang Sahamnya Liar, Masuk Radar BEI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular