
Harga CPO Terkerek Naik, Permintaan Meningkat
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
09 February 2018 14:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) mengalami penguatan karena ada peningkatan permintaan dunia. Penguatan permintaan tersebut didorong oleh kenaikan harga komoditas minyak nabati lainnya.
Harga CPO kontrak berjangka April 2018 yang menjadi harga acuan saat ini tercatat menguat 0,4% ke level MYR 2.495/ton (US$ 633.22/ton) pada penutupan perdagangan tanggal 8 Februari 2018. Pencapaian ini merupakan catatan terkuat dalam sepekan terakhir, meskipun secara historis harga CPO telah menunjukkan tren penurunan sejak November 2017.
Kenaikan harga CPO terdongkrak oleh harga minyak kedelai, kedua komoditas tersebut bersaing memperebutkan pangsa pasar global di sektor vegetable oils. Pada penutupan perdagangan tanggal 7 Februari 2018, harga minyak kedelai tercatat US$ 987/ton atau telah menguat 1,78% dari tanggal 5 Februari 2018.
Namun demikian, peningkatan harga CPO ini diperkirakan tidak akan berkelanjutan, mengingat permintaan akan CPO masih lemah. Berdasarkan penelusuran tim riset CNBC Indonesia, volume ekspor minyak sawit Malaysia sepanjang tahun 2017 mencapai 16,55 juta ton, atau hanya mampu meningkat 3,17% dari capaian 2016 sebesar 16,05 juta ton.
Berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, ekspor minyak sawit Malaysia bulan Januari 2018 juga diperkirakan menurun 8% month to month (MtM) ke level 1,3 juta ton, dari capaian bulan Desember 2017 sebesar 1,42 juta ton. Pelemahan ekspor tersebut diperkirakan akibat terbatasnya impor permintaan dari China tahun ini, khususnya menjelang Tahun Baru China. Hal tersebut dipicu oleh melimpahnya pasokan minyak kedelai dan rapeseed di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Di sisi lain, produksi dan stok kelapa sawit terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam 2 tahun terakhir. Sepanjang tahun 2017, produksi CPO Malaysia mampu mencapai 19,92 juta ton, atau meningkat 15,01% dari capaian tahun 2016.
Sementara itu, rata-rata stok minyak sawit Malaysia pada tahun 2017 tercatat sebesar 1,87 juta ton, atau meningkat 5,59% dari tahun 2016. Catatan stok minyak sawit pada bulan Desember 2017 sebesar 2,73 juta ton bahkan tercatat sebagai stok terbesar dalam 2 tahun terakhir.
Berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, stok kelapa sawit Malaysia di bulan Januari 2018 ini tetap akan tumbuh 0,6% MtM ke level 2,75 juta ton. Bertambahnya stok dan melemahnya ekspor Malaysia ini diperkirakan akan mendorong harga CPO kembali anjlok.***
(hps) Next Article Harga CPO Agak Loyo, Saham Emiten Sawit Mulai Tumbang
Harga CPO kontrak berjangka April 2018 yang menjadi harga acuan saat ini tercatat menguat 0,4% ke level MYR 2.495/ton (US$ 633.22/ton) pada penutupan perdagangan tanggal 8 Februari 2018. Pencapaian ini merupakan catatan terkuat dalam sepekan terakhir, meskipun secara historis harga CPO telah menunjukkan tren penurunan sejak November 2017.
![]() |
Kenaikan harga CPO terdongkrak oleh harga minyak kedelai, kedua komoditas tersebut bersaing memperebutkan pangsa pasar global di sektor vegetable oils. Pada penutupan perdagangan tanggal 7 Februari 2018, harga minyak kedelai tercatat US$ 987/ton atau telah menguat 1,78% dari tanggal 5 Februari 2018.
![]() |
Namun demikian, peningkatan harga CPO ini diperkirakan tidak akan berkelanjutan, mengingat permintaan akan CPO masih lemah. Berdasarkan penelusuran tim riset CNBC Indonesia, volume ekspor minyak sawit Malaysia sepanjang tahun 2017 mencapai 16,55 juta ton, atau hanya mampu meningkat 3,17% dari capaian 2016 sebesar 16,05 juta ton.
Berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, ekspor minyak sawit Malaysia bulan Januari 2018 juga diperkirakan menurun 8% month to month (MtM) ke level 1,3 juta ton, dari capaian bulan Desember 2017 sebesar 1,42 juta ton. Pelemahan ekspor tersebut diperkirakan akibat terbatasnya impor permintaan dari China tahun ini, khususnya menjelang Tahun Baru China. Hal tersebut dipicu oleh melimpahnya pasokan minyak kedelai dan rapeseed di Negeri Tirai Bambu tersebut.
![]() |
Di sisi lain, produksi dan stok kelapa sawit terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam 2 tahun terakhir. Sepanjang tahun 2017, produksi CPO Malaysia mampu mencapai 19,92 juta ton, atau meningkat 15,01% dari capaian tahun 2016.
Sementara itu, rata-rata stok minyak sawit Malaysia pada tahun 2017 tercatat sebesar 1,87 juta ton, atau meningkat 5,59% dari tahun 2016. Catatan stok minyak sawit pada bulan Desember 2017 sebesar 2,73 juta ton bahkan tercatat sebagai stok terbesar dalam 2 tahun terakhir.
Berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, stok kelapa sawit Malaysia di bulan Januari 2018 ini tetap akan tumbuh 0,6% MtM ke level 2,75 juta ton. Bertambahnya stok dan melemahnya ekspor Malaysia ini diperkirakan akan mendorong harga CPO kembali anjlok.***
![]() |
(hps) Next Article Harga CPO Agak Loyo, Saham Emiten Sawit Mulai Tumbang
Most Popular